Wednesday, December 26, 2007

Meet Andra & the Backbone at KLIA

Pas pulang Senin, 24 Desember 2007, ketemu sama Andra & the Backbone di KLIA. Mereka habis manggung di KL 10 hari kayaknya. Soalnya pas di pesawat denger-denger dari para krunya. Wuah asyiknya... Walaupun malu, tapi akhirnya cuek aja minta foto sama Andra. I'm the big fan of Andra!! Dari dulu waktu Dewa 19 keluarin album pertama mereka sampai sekarang masih. Makanya seneng banget bisa juga foto berdua Andra, walaupun batere kamera udah mau habis hehehe... Cuma agak kurang jelas fotonya. Soalnya lupa rubah setingan kamera. Tapi gak papa, yang penting ada fotonya. Boleh kan? Cuma itu kan masa muda dulu, khayalan anak ABG bisa kenalan sama artis. Tapi sekarang punya adik yang calon artis juga kok hehe... Terus sebentar lagi kan anak Ibu jadi ABG juga, kita musti siap-siap kalo dia ngefans sama artis dan mau ikutan dateng ke konsernya...

















Terus ternyata kita satu pesawat juga. Garuda kosong, jadi ada yang duduk sendiri di deretan 3 bangku, terus buat tiduran. Asik kan? Tapi Ibu sama Eyang tetap duduk dong sesuai peraturan penerbangan.

Cuma yang lucu waktu Alya lihat, katanya "jelek, cakepan juga Ayah". Haha..anakku. Ya pasti dong cakepan Ayah kalian.. Gak papa, yang penting bisa foto sama selebriti kan?? Siapa tau om Heru nanti juga jadi selebriti juga, susah kan kalo kita mau foto juga hehe...

Eyang juga ikutan foto lho sama Andra...keren funky mom!!














Foto-foto di KL


Ini sebagian foto-foto di KL, senangnya ketemu si kembar Kira Ziya. Banyak canda tawa mereka, obrolan lucu mereka. Kangen banget sama mereka, tingkah polah lucu mereka...

Sedih juga ninggalin mereka, Eyang aja sampai nangis waktu di bandara KLIA.







































































Jemput Eyang di KL

Jumat 21 Desember 2007

Jumat lalu Ibu pergi ke KL buat jemput Eyang. Udah 2 bulan Eyang disana, mungkin kangen juga sama cucu-cucu di Jakarta kali ya? Pesawat dari Jakarta jam 15.10, sampai KL jam 18.10. Tapi masih terang banget disana... Eyang, om Dimas, tante Iin, Kira, Ziya jemput Ibu di bandara yang khusus Air Asia.

Dari situ kita naik taxi ke KLCC, lihat Twin Tower malam hari. Keren ya?? Di menara kembar itu om Dimas berkantor. Dari jauh kita lihat, diatas Twin Tower itu ada awan, tapi ada sinar di awan itu. Tadinya tante Iin pikir itu sinar bulan, ternyata bukan. Karena bulan ternyata ada di seberang menara kembar itu. Apa karena cahaya lampu dari dua buah menara itu ya? Dari jauh bagus banget, apalagi ada jembatan penghubungnya.

Malam itu foto-foto dibawah Twin Tower itu, ada air mancur di depan KLCC. Terus jalan-jalan di Suria KLCC, makan di Penang Cafe. Ibu coba Nasi Lemak Ayam, tapi tukeran sama Eyang karena pesanan Eyang pakai ikan. Om Dimas pesan Curry Mee, tante Iin pesan Mee (apa ya lupa.. tapi rasanya seperti soto mie), Kira Ziya makan Fish Ball. Lucu banget deh gaya mereka.
















Pulang dari sana, Kira Ziya minta dibacain buku cerita. Mereka berdua cerita-cerita, seru juga lihat mereka cerita hehe... Kayak anak besar aja...


Sabtu, 22 Desember 2007

Pagi Ibu diajak keliling apartemen mereka, Serimaya Condominium. Bagus, ada kolam renang, playground, tamannya. Kita main sebentar disana, terus Kira Ziya pengen berenang. Balik sebentar ke rumahnya, ambil ban dan ganti baju renang, terus mereka berenang sama Mama dan Papanya pasti. Lucu banget lihat gaya dan tingkah polah mereka. Malu-malu dideketin tapi sebetulnya mau.














Dari sana, kita ke Beryl's beli coklat. Karena Eyang juga mau kasih oleh-oleh tetangga, Mak Apsoh sama Bu Jauhari. Tapi ternyata mahal juga ya...?? Dari situ kita ke Paviliun. Mau lunch disana, tapi Kira Ziya tidur. Kita makan Tepannyaki. Sampai selesai makan Kira Ziya belum bangun. Ibu kan dari dulu kalo makan nggak pernah bisa makan banyak, kecuali ngemil hehe... Kata Eyang, sayang nggak dihabisin.. Tapi gimana?? Cuma akhirnya bersyukur, karena pas Kira Ziya bangun, mereka mau makan. Ada bagusnya kan karena makanan Ibu belum habis?? Tapi maaf ya Nak, kalian jadi makan sisa Bude ya...?? Terima kasih banyak ya om Dimas dan tante Iin, soalnya Ibu ditraktir terus..jadi enak deh (^_^)

Disana kita lihat ada Cakwe, beli juga. Terus Eyang lihat kue-kue dan roti, beli juga. Padahal belum tentu kemakan ya? Ibu beli titipan teman kantor, tante Dinda, titip beliin perfume sama Vitamine E lip care di Body Shop. Emang lebih murah sih... Terus balik ke Serimaya lagi.

Main sama Kira Ziya, denger mereka cerita, terus gantian Ibu yang disuruh baca sama si kembar cantik ini. Senangnya main sama mereka, karena anak kembar itu sangat unik. Walaupun kembar identik, tetap sifat mereka beda dan itu sangat unik. Melihat mereka tumbuh besar dengan umur yang sama tapi dengan sifat yang berbeda. Belum-belum Bude udah kangen sama kalian nih...hiks..hiks.. Semoga Lebaran tahun depan kalian bisa pulang ya??


Minggu, 23 Desember 2007

Happy Birthday om Dimas. Hope you always be happy with all of your angels. Semoga sukses selalu, bahagia, banyak rejeki dan dilimpahi nikmat, rahmat dan berkah oleh Allah SWT. Amin ya robbal alamin.
Semoga hari per hari dalam hidupmu, selalu Allah limpahi nikmat dan rahmat-Nya.
Semoga hari per hari dalam hidupmu, selalu diisi dengan kenangan indah.
Semoga hari per hari dalam hidupmu, selalu penuh makna...
Amin.

Pagi ini kita naik LRT (bener nggak ya nulisnya??), semacam kereka jabotabek kita, tapi lebih bersih dan bagus (bukan bermaksud membandingkan ya..), ke pasar Datuk Keramat. Tante Iin beli roti canai. Ada canai biasa, telur sama boom. Enak semua, tapi menurut Ibu lebih enak yang boom karena asin. Kalau yang canai agak terasa manis sedikit deh. Tapi tetap enak, apalagi pakai kuah kari yummy...

Tante Iin beli daun pisang, duku, jambu, pisang kepok sama jeruk kecil. Sampai rumah Kira langsung minta duku,"dukunya mana mama.." Dan Kira makan dengan lahapnya. Ziya makan duku sedikit dan minta jeruk. Senangnya melihat binar bahagia dimata Kira Ziya..


Siangnya kita ke KLCC lagi, sebelumnya mampir di Ampang Park, beli kerudung, karena Eyang mau kasih oleh-oleh buat yang di Jakarta. Lihat-lihat sepatu, tapi nggak ada yang cocok. Kita lanjut ke KLCC, cari Vinnci Shoes, karena temen Ibu nitip. Sampai sana Ibu bingung, karena modelnya banyak dan menurut Ibu sih kurang bagus ya?? Tapi kenapa ramai ya? Dan kebanyakan orang Indonesia lho... Akhirnya dapet juga sepatunya, semoga tante Findy suka ya?

Habis itu Ibu cari pulpen dan pensil unik buat Alya Ghina, karena mereka lagi seneng-senengnya nulis dan gambar. Om Dimas ajak kita ke counter Petronas, banyak sih pernak-perniknya, tapi buat apa ya? Lemari pajangan diinget-inget udah penuh. Baju untuk Alya dan Ghina juga kok kurang anak-anak gitu hehe... Buat Ayah juga nggak beli apa-apa, takut nggak kepake, mending cari sendiri ya Yah?

Kita makan McD, Fillet o Fish. Nggak terasa udah malam dan udah banyak nih bawaan. Oh iya Eyang beli dodol duren sama cookies kelapa juga. Kita pulang naik LRT lagi, sampai deh di Serimaya. Udah malem juga ya?? Cuappeekk..tapi Ibu belum beresin baju, kan besok mau pulang? Udah kangen sama dua malaikat cantik Ibu. Kira malem ini nggak tau kenapa pengen tidur sama Budenya. They are so cute...



Ke Sawah

Memandang alam dari atas bukit
Sejauh pandang kulepaskan
Sungai tampak berliku
Sawah hijau terbentang
Bagai permadani di kaki bukit...















Kemana lagi kalau mau lihat sawah jaman sekarang? Sawah udah mulai hilang, di pedesaan juga sama, mulai menghilang. Dulu pemerintah gencar sekali melancarkan program penghijauan, tapi sekarang... jarang sekali sawah yang katanya hijau terbentang.

Alhamdulillah, Alya Ghina masih bisa lihat sawah di belakang komplek rumah kita. Bisa berlari bebas di pematang sawahnya, melihat kupu-kupu dan capung terbang bebas... Tapi sampai kapan ya Nak?? Karena katanya sawah-sawah itu sebentar lagi akan menjelma jadi apartemen, yang pasti akan membawa dampak bagi lingkungan komplek juga. Air tanah yang mungkin tercemar atau malah habis tersedot oleh mereka. Belum lagi sampah yang terbawa dari kali belakang komplek masuk ke aliran air di komplek, bisa-bisa menyebabkan banjir di dalam komplek kan? Tapi kita berdoa semoga, mereka sudah memikirkan semua itu. Amin.


Tapi Nak, kalian pasti tidak bisa lagi bermain di sawah dan kali itu lagi nantinya.. Makanya sekarang puaskan diri kalian bermain disana ya...

Monday, November 19, 2007

Ke dokter gigi dan Cinere Mall

Hari Sabtu pagi, Ghina minta buatin kue ulang tahun bentuk hati. Udah mbak Iya' berangkat sekolah, Ibu buat kue dengan direpotin Ghina hehe...maklum pengen kuenya dengan beraneka warna, mau warna ungu, pink, merah terus kasih hijau. Padahal tadinya Ibu mau buat Triple Chocolate Cake aja, jadi hiasan hanya coklat dan putih, tapi bukan Ghina kalau nggak pakai banyak warna. Ya udah Ibu turutin aja deh.



Habis jemput mbak Iya, kita siap-siap ke Cinere mau cabut gigi mbak Iya dan tambal gigi Ghina di Klinik Anakku Cinere. Sampai sana masih lama nunggu, lihat drg. Prita jadi kurus bangettt... Mau juga dong.. Disana Ghina main semua mainan yang ada, mandi bola, perosotan, ayunan kayu kecil, teriak-teriak. Sedangkan Alya diem aja, ketakutan kali.



Ghina baru pertama kali ini diperiksa, tadinya mau Alya dulu, tapi dia udah mau nangis. Ya udah Ibu suruh Ghina duluan, dan ternyata berani juga bocah kecil ini. Duduk diam dengan mulut dibuka. Waktu pertama kali dibor, matanya merem, takut kali dia hehe... Tapi lama-lama cuek aja. Disuruh buka mulut, kumur nurut aja. Emang jagoan kecil juga nih... Akhirnya dapat dua tambalan atas bawah, bulan depan lagi yang kanan.











Begitu mau mbak Iya, mulai nangis lah dia. Tapi kita paksa jadinya mau juga. Berani dong, Nak. Adikmu aja nggak nangis kok. Alya dicabut gigi kanan bawah, karena udah mulai tumbuh tapi gigi susunya belum lepas. Dengan ketakutan akhirnya lepas juga giginya.




Habis itu kita ke Cinere, beli buku, makan di KFC. Kita janjian sama om Heru dan tante Mirna ada yang mau kita omongin soal keresahan Ibu yang pernah Ibu ceritain disini. Pusing juga ya? Om Dimas juga nelponin dari malem 2 kali, pagi ini juga nelpon. Oh iya ada de' Abim, lucu banget, ketawa-tawa terus. Nggak sabar lihat kamu cepat besar deh, pasti lucu lari-lari, ngomong dengan ramai hehe...




Niat cuma beli sepatu mbak Iya karena udah rusak, eh Ghina yang ribut mau sepatu. Akhirnya beli sandal sepatu deh. Udah itu pulang. Nggak terasa udah jam 5 sore, ternyata kita pergi lama juga ya? Yang penting anak-anak seneng.




Minggu malam Ibu buat cup cake hias buat temen sekelas Ghina, nanti bisa dilihat di dapur kue Ibu ya foto-fotonya. Karena hari ini Ghina mau bagi cuma ke temen-temen sekelasnya aja, nggak mau dirayain, malu katanya.

Selamat Ulang Tahun Ghina

Selamat ulang tahun ke 5, ya Ghina sayang. Semoga jadi anak sholehah, anak berhati & berakhlak mulia, pandai, rajin dan berbakti sama Ayah Ibu. Amin ya robbal alamin.














Nggak terasa lima tahun berlalu, masih teringat 5 tahun lalu saat dirimu terlahir ke dunia ini. Putih, montok, tapi sakit-sakitan terus. Kadang panasmu sampai 40,9 derajat, yang membuat wajah putihmu semakin pucat, badan mungilmu yang terkadang menggigil kedinginan, karena Hb-mu memang rendah, hanya 9,2. Alhamdulillah, masa itu telah berlalu, perlahan kau menjadi bocah yang kuat walaupun tetap lemah gemulai hehe...











Walaupun sudah besar, tetap sifat manjanya tidak bisa hilang, mungkin merasa paling kecil, jadi suka mau menang sendiri. Kadang mbak Iya' kalau lagi enak hati lebih banyak ngalah, tapi kadang juga berantem. Gitulah anak kecil.. Emang "kekasih kecil" Ibu ini suka nggak sabaran kalau mau apa-apa, kalau kita minta ulang keinginan dia, marah deh.
Doa Ibu semoga hari-harimu penuh keceriaan, kegembiraan, senyuman, tawa canda, puaskan keingintahuanmu, bermainlah sepuasnya, ceriakan hari-harimu, Nak. Yang penting isi masa kecilmu dengan kebahagiaan, dengan senyum manis. Dunia akan tertawa melihat kalian tertawa bahagia. Dan kalian berdua harus kompak ya. I love you all, my little angels.

Dalam namamu, Ibu dan Ayah selipkan doa bagimu, semoga jadi anak yang "kaya" iman, kebaikan, baik hati dan tulus. Amin ya robbal alamin.

Ada cerita lucu, waktu mau tiup lilin Sabtu malem, kata mbak Iya "panggil Bude-bude aja yuk". Kata Ghina, "nggak mau ah, ade' malu. Kalo gitu nggak jadi aja deh". Terus Ibu bilang, "ya kalian berdua aja ya, nyanyi sambil Ibu foto". Baru deh dia mau. Dasar Ghina, kecil-kecil udah tau malu dia.

Lihat deh gaya mereka, terus rambutnya masih basah gitu. Soalnya kita kan baru pulang jam 5 sore, terus disuruh mandi malah main dulu. Jadi habis maghrib baru pada mandi deh, terus tiup lilin berdua aja.

Wednesday, October 24, 2007

Cimanuk

Jumat siang kita ke Cimanuk, rencana mau ngeliwet disana. Alya semangat banget, Ghina tadinya nggak mau ikutan, karena diceritain sama Alya disana enak, jadi pengen ikutan. Padahal Ibu udah seneng karena Ghina gak mau ikutan, Ibu males banget pergi kesana. Dalam pikiran Ibu pasti terjal, kotor, dll. Dulu waktu muda sih sering kemping, tapi sekarang udah tua males deh kalo harus pergi-pergi ke tempat kayk gitu. Lebih repot kali...


Kita berangkat habis jumatan, Alya seneng banget, semangat! Padahal jalanan ke Cimanuk itu curam banget, kemiringan 45 derajat, udah itu penuh daun bambu yang licin. Udah itu Ibu pakai sandal jepit, jadi licin deh. Alya turun sama temen-temennya, dengan takut-takut tapi tetap semangat. Kalo Ghina digendong sama mang Tatan hehe...















Disana de' Ari minta berenang, aa' Alfi juga berenang. Alya pengen ikutan tapi takut, Ghina juga tapi lebih nekat sedikit. Jadi Ghina dipegang sama mang Tatan, ikutan nyelam-nyelam dikit. Tapi tetap pakai baju. Ibu cuma ngikutin mereka aja, soalnya Ayah sibuk foto-foto. Padahal uwa Riska, bi Tuti sama bi Elin sibuk masak hehe... soal masak Ibu emang paling males. Gak lama Ibu suruh mereka ganti baju, terus kita makan nasi liwet sama ikan asin. Wuuaaaa...muantapp!! Bener-bener maknyusss deh. Di pinggir kali, dingin, makan nasi liwet hangat. Nikmat Allah yang mana lagi yang kau ingkari..?? Alhamdulillah kita masih bisa menikmati sebagian nikmat hidup dari Allah SWT, yang diberikan kepada kita. Karena itu Nak, tetaplah bersyukur pada-Nya, jangan pernah lewat untuk berdoa pada-Nya.










Selesai makan, kita pulang. Anak-anak mandi lagi, tapi air sumurnya udah pada kering. Semoga cepet turun hujan ya... Habis mandi pada main-main, Ghina ditinggalin. Mbak Iya jajan sama a' Alfi, de' Ary, teh Ima, tapi adiknya gak diajak. Kasihan...anak kecil. Dia pulang sambil bilang, "bu, mbak Iya kemana ya? udah ade' caliin(cariin) kok nggak ada ya, padahal ade' udah sampe' walung (warung) mang Dadang tapi gak ada juga..." Ya ibu suruh dia tunggu di rumah sampai mbak Iya dateng. Habis itu sampai Maghrib mereka main dirumah, cuma bilang ke temennya, nanti malem kita main ya, perpisahan. Duh, gayanya nih pakai acara perpisahan segala...

Habis maghrib ternyata hujan. Alhamdulillah... Tapi mati listrik. Kasihan anak-anak deh. Jadi mereka main gelap-gelapan. Lumayan lama mati lampunya... Ghina sampai ketiduran di kursi ruang tamu. Poor her..., capek ya nak? Alya sampai malem belum tidur. Mungkin karena gelap jadi nggak berani tidur. Pas udah pada tidur baru deh, Ibu beres-beres baju buat pulang ke Jakarta besoknya. Sedih juga ya harus kehilangan masa indah di kampung, tapi seneng karena biar gimanapun "Home sweet Home"... dan di Pondok Cabe kita Alhamdulillah nggak kekurangan air. Amin ya robbal alamin.

Kita pulang jam 8 kurang, sampai rumah jam 11.15. Cepat kan? Nggak seperti waktu berangkat kita sampai 8 jam di perjalanan.... Eyang udah tungguin kita dirumah, udah masak. Senengnya. Makasih ya Eyang, you're the best Mom in the world. Gak lama Eyang ke Cirendeu karena om Dimas sekeluarga dateng dari KL, Eyang pasti kangen banget kan...

Naik Kuda dan Ke Ciamis

Sabtu pagi kita mau ke Patrol, tapi pas kita mau pergi ternyata keluarga dari Patrol malah pada dateng semua. Soalnya kita nunggu Uwa Ongki sama Ua' Riska dari Garut kota dateng. Padahal Ghina udah semangat banget ke Patrol, karena dia udah bilang sama om-nya, mang Tatan kalau pulang dari Patrol mau naik kuda, nah begitu kita gak jadi ke Patrol dia sedih gitu...

Udah keluarga Patrol pulang, rencananya pada mau ke Leuwibeya sama ke Cimanuk. Tapi Ghina udah ngambek gak mau pergi. Ngamuk, nangis mau naik kuda. Repot deh... Jadi pada pergi tapi Ibu sama Ghina di rumah aja. Ghina tidur, Ibu nyetrika baju. Lumayan lama tidurnya, semua pada dateng, baru dia bangun. Itupun bangun karena Neneknya bilang ada kuda tuh, ade Ghina mau naik nggak? Langsung dia loncat dari tempat tidur, masih dengan mata ngantuk, langung manggil mbak Alya-nya, dan naik kuda(delman) sampai 3 kali hahaha... Ada-ada aja deh anak kecil ini...

Habis itu mereka ceria lagi deh. Alya cerita dia ke Cimanuk, jalannya terjal. Tapi dia kelihatan seneng, hope you are verry happy my girl..

Minggu pagi kita ke Ciamis mau jemput de' Ary. Diperjalanan Ghina tidur terus, Alya bercanda aja sama Aa' Alfi. Baru duapertiga jalan, Alya udah muntah, karena jalannya muter-muter. Kalo Ibu, udah minum antimo dong pasti hehe...(norak ya??).

Sampai sana pada seneng, main-main, lihat ikan, ayam petelur sama ayam pedaging (apa ya istilahnya untuk ayam untuk dipotong?). Mereka seneng banget, cuma Ibu ngantuk karena pengaruh antimo kali ya?? Kita makan ikan bakar, ikan goreng (ada mujair, belli, gurame), sama sambel terasi, sambel kecap. Enaknya....
Kita diajak mang Iwan lihat ayam pedaging di kandangnya, begitu Alya sama Ghina mau masuk, baunya...Ibu nggak kuat. Nggak lama mbak Iya mau muntah, langsung lari balik lagi, terus muntah deh dia..kasihan... Ghina juga gitu, tapi karena nggak sempat masuk, jadi cuma sempet kecium baunya sedikit..















Kita nggak lama disana, terus pulang jam 2-an. Tapi macet banget deh. Ghina tidur dipangku Ibu, mbak Iya nyandar di bahu Ibu, padahal Ibu duduk pun cuma sedikit. Pegel badan, panas pantat... Macet ternyata, kita diputer-puter, sampai rumah Kakek pas Maghrib...lama juga ya? Padahal Ghina udah pengen naik kuda lagi tuh, sepanjang jalan kalao ada tukang kuda dia lihatin. Kasihan kamu Nak.


Besok paginya baru bisa naik kuda lagi, tapi cuma sebentar, sore pun hanya 1 kali, itu juga karena mereka kelamaan main di sawah, jadi ketinggalan kuda. Udah itu besoknya nggak ada lagi kudanya. Kasihan deh Ghina, padahal dia masih pengen lagi, jadi terpaksa Ibu kasih alesan yang menurut dia masuk akal, supaya nggak minta naik kuda lagi...

Tapi tidak ada kudapun dia tetap bisa main yang lain, she's smart girl. Walaupun kecewa tapi bisa mengalihkan rasa kecewanya. Cuma disana pada banyak jajan, mbak Iya kalo minum minuman kemasan yang berwarna (maaf sebut nama, frutang, okky jelly, ale-ale, mountea dll), pasti deh perutnya bermasalah, selalu mencret. Jadi lumayan repot, karena di sana lagi musim kemarau, air kering, harus nimba baru bisa dapet air. Capek deh...hehehe..tapi seneng banget disana. Soalnya kalo ke Garut pas musim hujan, kasihan Alya dan Ghina jadi nggak bisa main.




Lebaran di Garut

Lebaran ini kita ke Garut lagi, maklum hanya bisa setahun sekali. Pulang pas malam takbiran, Kamis malam, kita ikutan lebaran hari Jumat. Berangkat dari rumah jam 8 malem, alhamdulillah lumayan lancar, begitu sampai Padalarang mulai merayap deh. Begitu keluar tol Cileunyi ke arah Cicalengka (yang banyak pabrik-pabrik itu), mobil mandeg gak bergerak. Jalan cuma sedikit-sedikit bergerak. Dari jam 23.30-an sampai jam 4 pagi baru terbebas dari Cicalengka. Huaaahhhh....perjuangan berat untuk pulang ke Garut.



Udah itu Ghina rewel aja, dia gak bisa tidur, sebentar bangun. Setiap bangun Ghina selalu tanya,"udah sampe lumah(rumah) kakek belum, Bu?". "Belum, udah tidur lagi aja". "Gak bisa tidul (tidur)..". Nanti ketiduran lagi, bangun lagi, rewel lagi... Ini salah satu kata-kata lucu yang bikin kita ketawa di mobil, "pelasaan(perasaan) ke lumah kakek gak sejauh ini deh, kok ini jauh banget sih..!!", kata Ghina sambil teriak. Ibu cuma bisa jawab, ini kan macet sayang, liat semua mobil gak ada yang jalan kan?. Terus dia jawab, "iya tapi ade' gak bisa tidur nih, capek". Hahaha..anak kecil Ibu ini, kalo udah ngomel kayak orang tua aja deh. Semua juga capek, de'..., cuma denger omongan dia kita jadi seger dikit deh. Alhamdulillah, mbak Alya malah tidur terus, bangun diem aja, tidur lagi. Good girl...



Pas kita udah sampai rel kereta (gak tau apa namanya) sebelum sampai Nagrek, baru deh lancar banget, gak ada macetnya, malah hampir gak ada kendaraan lewat. Nah disini baru deh Ghina seger, ngomong terus. "Gelap ya Bu? Kudanya ada nggak Bu?".

"Iya masih gelap kan baru jam 4 pagi".

"Kita nggak sahul ya Bu?"

"Kan udah lebaran, jadi nggak puasa lagi"

"Oh..jadi kalo kita ke kakek udah gak puasa lagi, boleh makan siang-siang. Ade' lapel nih Bu.."

"Iya, sebentar lagi kita sampai, nanti ade' makan ya yang banyak"

"Gak mau.."



Dasar si unyil ini kalo disuruh makan susah banget deh. Mbak Alya jadi bangun karena denger ocehan adiknya, akhirnya pada ngobrol deh berdua, terutama soal kuda (delman), mereka pengen banget naik delman, maunya yang banyak hehe...



Akhirnya kita sampai di Garut jam 5 pagi, udah mulai terang. Alya dan Ghina kelihatan seneng banget, ketawa-ketawa, teriak-teriak. Seneng ya Nak, bisa main sama teman-teman kalian lagi? Bisa bermain sepuasnya?



Bermainlah kalian sepuasnya, nikmati masa kecil kalian dengan cerita indah, jangan pernah lewatkan hari dengan kesedihan ya, Sayang... Dan teruslah bermain, sampai puas kalian terpenuhi, selagi bisa, selagi mampu Nak.




Alya dan Ghina minta mandi, habis mandi kita makan pagi menjelang siang (gak bisa dibilang sarapan kan? Soalnya udah jam 10 lebih). Ghina makan lumayan banyak. Udah itu Ibu suruh tidur karena mereka pasti capek dengan perjalanan 9 jam-an. Ghina tidur sebentar, bangun lagi. Alya bangun jam 2-an, Ghina malah tidur lagi. Bangun lagi jam 3 lewat, begitu turun dari tempat tidur, darah keluar dari hidungnya. Mimisan! Banyak banget lagi yang keluar, sampai habis 3 lembar tisu, darah ngucur deres dari hidungnya, Ibu suruh tiduran gak mau. Akhirnya dipaksa tiduran, begitu keluar darah kentalnya, baru deh mimisannya berhenti. Poor Ghina...



Sore habis mandi mereka sudah mulai main sama saudaranya, Teh Ima, anak mang Lili disebelah rumah Bapak. Terus sama teman-teman yang lain, teh Empi, teh Ade, teh Siti, teh Ida, teh Botol hehe...maaf..maaf... Soalnya Ibu nggak kenal sama mereka, cuma tau namanya aja

Wednesday, October 10, 2007

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1428 H

Suatu hari datanglah seorang pria ke hadapan sang Bijak, "Guru saya mempunyai banyak dosa. Saya telah memfitnah, membohongi dan menggosipkan orang lain dengan hal yang buruk. Kini saya menyesal dan ingin memohon maaf lahir dan batin. Bagaimana caranya agar Tuhan mengampuni semua kesalahan saya?"

Sang Bijak berkata,"Ambillah bantal di tempat tidurku. Bawalah ke alun-alun kota. Disana, bukalah bantal itu sampai bulu-bulu ayam & kapas didalamnya keluar tertiup angin. Itulah bentuk hukuman atas kata-kata jahat yang telah keluar dari mulutmu".

Meski kebingungan, toh akhirnya ia menjalani "hukuman" yang diperintahkan kepadanya. Di alun-alun ia membuka bantal dan dalam sekejap bulu ayam & kapas beterbangan tertiup angin.

Setelah selesai ia kembali menghadap sang Bijak,"saya telah melakukan apa yang guru perintahkan, apakah saya sudah diampuni?". Jawab sang Bijak,"kamu belum dapat pengampunan. Kamu baru menjalankan separuh tugasmu, kembalilah ke alun-alun dan pungutlah kembali bulu-bulu ayam yang tadi beterbangan tertiup angin".

Jadi tidak peduli beberapa kali kita memohon maaf, kata-kata yang yang pernah keluar dari mulut kita akan menggema selamanya. Memang, sebuah permintaan maaf di hari yang fitri ini bisa mengobati banyak hal. Namun agaknya kita juga harus mengingat bahwa semua itu tidak akan ada artinya, saat kita mengulangi kesalahan itu kembali.


Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1428 H
Mohon Maaf Lahir & Batin
Taqobballahu Minna wa Minkum. Taqobballahu ya Karim.
Minal Aidin wal Faidzin. Kullu amin wa antum fi khoir.


Agus, Dewi, Alya & Ghina

Ramadhan Jangan Pergi

Tidak terasa sudah masuk hari ke 28 bulan Ramadhan, sebentar lagi purnama Ramadhan akan tenggelam, tergantikan dengan fajar Fitri. Hari yang suci, yang selalu kaum muslim nantikan. Semoga dosa kita diampuni, semoga amal ibadah kita diterima Allah. Amin ya robbal alamin.
Sedih ya Nak... Tidak ada lagi celoteh ramai kalian saat sahur tiba, tidak ada lagi suara ramai kalian menjelang berbuka (karena mau berbuka pakai makanan kesukaan kalian), tidak ada lagi langkah-langkah kecil setengah berlari menuju Masjid untuk Tarawih.. Bulan penuh barokah, bulan penuh rahmat, bulan penuh ampunan, dimana semua doa kita dikabulkan. Ibu hanya berharap diberi umur yang cukup dan kesehatan sehingga bisa menemani kalian selalu dan menjadikan kalian anak-anak yang sholehah, beriman dan selalu bertakwa pada Allah. Amin ya robbal alamin.
Alhamdulillah sampai hari ini mbak Iya' masih puasa, walau kadang suka bilang haus, lapar. Ada kejadian lucu Sabtu lalu. Mbak Iya' mau nyuci piring & gelas katanya, tapi gelas diisi air keran dan kemudian seolah berkumur, tapi kok lama-lama nggak dibuang ya? Whuaa....jangan ditelan Nak, itu air mentah, nanti sakit perut. Hehe..baru kali ini mbak Iya' nggak kuat puasa tapi tidak mau bilang kalo haus tapi minum air keran. Kasihan... Tapi Ibu dan Ayah bangga sama kamu, Nak. Kamu anak yang hebat dan makin dewasa, Ibu tidak perlu sampai marah untuk menasehatimu, cukup kasih penjelasan dan Alya pasti ngerti. Alhamdulillah. Doa Ibu selalu untukmu, semoga Allah selalu menjagamu, Cantik.
Lain lagi dengan Ghina, nggak puasa tapi tidak pernah mau makan, jadi kurus deh badannya. Tapi semangat sekolahnya makin besar, makin rajin belajar, walau kadang keras kepala tapi Ibu percaya suatu saat kamu akan mengerti kenapa Ibu selalu cerewet menasehatimu. Kalian semua Malaikat Kecil Ibu, kalian kebanggaan Ibu. Ibu mencintai kalian dengan segala kelebihan dan kekurangan kalian. I love you with all my life...
Ramadhan jangan pergi, kami masih rindu dengan kehangatan dan kekuatan Ramadhan. Akankah kami bisa bertemu lagi dengan Ramadhan lagi tahun depan...?? Insya Allah, dengan seijin Allah SWT, kita bisa bertemu lagi... Amin...

Thursday, September 20, 2007

Abim 2 Bulan


Ini foto de' Abim terbaru kiriman om Heru, lagi gaya sama Mama tercinta. Lucunya.... nggak terasa udah besar ya? Senyumnya manis banget..., sampai Ghina aja pengen banget punya adik yang mukanya seperti Abim. Kata Ghina,"Ibu buat adik yang lucu dong kayak de' Abim.." Ya, mana bisa mukanya kayak de' Abim? "Pokok mau yang lucu sepelti itu!", maksa dia dengan logat medoknya dan cadelnya itu. Kata Ibu, "ya kan udah ada de' Abim, pinjem aja. Atau Ghina yang nginep sana". "Iya nanti kalo libul (libur maksudnya) panjang, ade' mau ke de' Abim". "Kalo udah punya de' Abim, Ghina nggak boleh dipanggil ade' lagi dong...?". Ghina diem sambil buang muka hehehe...(katanya mau punya adik, tapi kok maunya dipanggil ade' terus?? hehe..(^_^))













Monday, September 17, 2007

Alya Belajar Puasa

Alhamdulillah, anak Ibu nggak terasa sudah besar. Perasaan baru kemaren mbak Iya' masih kecil, masih TK, sekarang udah kelas 2 SD. Sekarang udah mulai belajar puasa, dan Alhamdulillah Alya kuat puasa, walaupun beberapa kali bilang, "mbak haus bu, mbak laper bu.." Kasihan...tapi Ibu kan juga harus ajarin dia puasa, Ibu cuma bilang,"ya gitu rasanya puasa, cantik. Kalau mbak mau tau gimana rasanya orang-orang yang nggak punya rumah, pengamen, anak-anak jalanan, mereka nggak setiap hari bisa makan, kalaupun makan paling hanya 1 kali sehari. Untuk makan aja udah susah, hampir setiap hari mereka kelaparan. Kalau mbak mau tau gimana rasanya mereka kelaparan dan kehausan ya seperti ini, sayang. Makanya mbak harus sabar ya, kan cuma tinggal berapa jam lagi, harus kuat. Kalau lapar atau haus, tidur aja, insya Allah kuat deh".


Dan kenyataannya...alhamdulillah banget, Alya kuat puasa. Waktu hari pertama dia cuma sampai jam 2, hari berikutnya dia kuat sampai Maghrib. Begitu juga hari ke 3 dan ke 4. Mudah-mudahan hari ini Alya juga kuat. Amin. Kamu haru berjuang ya Nak, dengan menjalankan ibadah puasa, insya Allah akan memperdalam imanmu dan membuat pondasi yang kuat dalam dirimu akan keutamaan agama. Kalau imanmu sudah kuat, insya Allah akan jadi generasi muslimin yang kuat. Amin ya robbal alamin.


Ibu bangga sekali sama mbak Iya. Semoga jadi anak sholehah ya, Nak. Semoga Allah menjadikanmu anak yang baik, mulia dan kuat iman. Amin ya robbal alamin. I love you very much. Ibu sama Ayah nggak nyangka kalau mbak Iya' bakalan kuat, karena setiap hari kalau minum itu banyak banget, sedikit-sedikit pasti minum, kadang satu mug itu langsung habis sekali minum. Makanya nggak nyangka banget deh kalau mbak Iya' kuat puasa, ternyata malah kuat. Alhamdulillah ya Nak.


Malah Ghina yang suka iseng, "Nek, ade' laper banget nih, mau makan, cepetan ya?" kalau dibilang tunggu, jawabnya,"tapi ade' laper banget nih, perutnya sakit. Mau makan sekarang!". Kacau...padahal kalau bukan bulan Ramadhan, disuruh makan aja susah banget. Cuma 2-3 suap udah kenyang, eh, ini habis 1 piring. Dan makannya cepet banget seperti yang kelaperan banget. Aduh...kasihan banget kamu, Nak. Mau disuruh puasa kasihan...ini aja udah tambah kurus karena kalau mau makan, kita suruh Ghina makan di dapur karena takut Alya pengen juga. Bagusnya Ghina ngerti, makannya cepet, minum juga di dapur. Udah itu dia nggak makan apa-apa lagi, nggak minum lagi. Tapi tiap 3 jam bilang laper hehe...ada-ada aja si Unyil...


Nggak apa-apa ya, Malaikat kecil Ibu, kalian kan lagi dalam proses belajar. Semoga selama bulan Ramadhan ini kalian bisa belajar puasa, menahan diri dari amarah dan nangis ya? Lucunya, mbak Iya' suka ngajak ke warung mau jajan buat buka, padahal sama Ibu juga minta buatin makanan. Waktu buka, udah banyak makanan malah nggak pernah dimakan haha..., kalau buka udah minum es kelapa, cemilan ringan, sholat Maghrib, makan nasi, nggak lama Tarawih kan? Ya jajanannya nggak ke makan, jadi Ibu simpan aja deh.


Dan yang lucu lagi kalau sudah hampir masuk adzan Isya', mereka pasti cepet-cepet ke kamar mandi, buang air kecil dan wudhu. Langsung deh ambil tas mereka yang isinya mukena dan sajadah, cepet-cepat ke Masjid. Alhamdulillah semangat kalian mengingatkan Ibu pada masa kecil Ibu dulu. Abi, Ibu, om Dimas dan om Heru waktu Ramadhan. Kita ramai-ramai ke Masjid, kadang pulang jajan dulu, main petasan. Indahnya masa kecil...semoga kalian berdua pun menikmati masa kecil kalian, isilah dengan kegiatan yang bermanfaat sehingga akan selalu kalian ingat.


Ramadhan memang akan selalu kita rindukan, banyak kenangan indah akan Ramadhan. Rasanya ingin selalu menikmati Ramadhan, rasanya tidak ingin Ramadhan ini cepat berlalu... Tapi tidak mungkin, karena bulan mulia ini hanya datang setahun sekali. Bulan dimana Allah mengampuni dosa-dosa kita, amalan-amalan kita diterima, doa-doa kita didengar Allah. Amin. Semoga Ramadhan kali ini lebih berarti....

Thursday, September 13, 2007

Happy Ramadhan

Hari ini puasa hari pertama. Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga puasa kita di bulan Ramadhan ini berkah, dan amal ibadah kita di bulan mulia, bulan penuh ampunan ini diterima Allah SWT. Amin ya robbal alamin.

Tadi pagi, udah nenek beres-beres yang buat sahur, Ibu bangunin Ayah sama mbak Iya', yang katanya mau ikutan puasa. Tahun lalu Alhamdulillah sudah puasa walaupun baru sampai jam 2, minum terus puasa lagi hehe... Habis gimana, udah badannya besar, banyak minum, bisa puasa aja udah bagus kan (^_^).

Terus habis bangunin mbak Iya, Ibu ambilin makannya, gak lama Ghina bangun juga. Mau sahur katanya. Makan cuma sesuap, minta tidur lagi. Pagi-pagi bangun udah minta susu haha.. katanya mau puasa De'? Karena nangis ya udah kita biarin aja minum susu.. Pas Ibu berangkat Ghina bilang "Bu, ade' doain mudah-mudahan hari ini Ibu pulang jam 3 ya? Ade' tunggu ya?". Aduh, Nak..terima kasih doanya. Ibu tau kamu ingin Ibu selalu ada disisi kalian kan? Tapi maafin Ibu ya, semua impian kalian belum bisa Ibu laksanakan. Maafin Ibu... Semoga doa kalian di bulan Ramadhan ini bisa dikabulkan Allah SWT. Amin.
Buat om Dimas & tante Iin yang jauh di KL, selamat puasa, semoga puasa ini jadi pengalaman yang tak ternilai karena harus jauh dari keluarga dan lebih mandiri. Amin.

Happy Ramadhan
Mari kita berlomba-lomba meraih kebaikan
Mari kita berlomba-lomba meraih amalan
Di bulan suci penuh ampunan dan pahala
Saat nafas menjadi tasbih
Saat pahala dilipatgandakan
Saat doa di ijabah
Jangan sia–siakan tiap detiknya.

Friday, August 24, 2007

Cerita Memperingati 17 Agustus


Hari Kemerdekaan Indonesia ke 62, tanggal 17 Agustus lalu, jatuh pada hari Jumat. Jadi seneng juga, Ibu bisa libur 3 hari deh. Puas-puasin main sama Alya & Ghina. Ayah upacara di kantor, jadi udah berangkat pagi-pagi. Ghina juga upacara di sekolah. Karena Alya libur, jadi ikutan ke sekolah Ghina. Ibu di rumah aja sama Eyang. Selamat hari merdeka Indonesia, semoga bangsa kita bisa lebih maju, bukan hanya bangsanya, tapi moral bangsanya juga. Karena sekarang di Indonesia tidak seperti dulu, nyawa manusia seolah tidak ada harganya. Eits..kita kan gak mau ngomongin itu, kita mau cerita tentang acara 17 Agustus di komplek.



Hari Minggu ada lomba anak-anak di komplek. Untuk seumuran Ghina ada lomba memindahkan bola, memindahkan sayuran, melengkapi gambar dan mewarnai. Ini favorit Ghina, dari jauh-jauh hari dia udah bilang mau ikut lomba mewarnai, tapi begitu H-1 dia bilang gak mau ikutan lomba apa-apa. Untuk kelas 1-3 SD, Alya ikutan lomba kelereng di sendok, berjalan sambil memindahkan koran, melengkapi gambar dan mewarnai. Alya sih yang penting ikutan lomba, gan menang juga gak papa hehe.. Anak ini lucu, pendiem tapi pengen ikutan semua. Nggak seperti Ghina yang jago kandang, kalo di rumah cerewetnya minta ampun, ngomongnya kayak orang tua, tapi begitu suruh ikutan lomba, ngumpet di belakang Nenek. Kacau deh.. Ya udah dia cuma ikutan lomba melengkapi gambar dan mewarnai. Tekun banget deh kalo suruh mewarnai, rapi. Kalau mbak Iya' karena masih ada lomba dia pengen lihat yang lomba jadi nggak konsen. Belum selesai udah nangis, katanya capek, jadi yang selesaiin Ghina.


Semua pada bilang gambaran Ghina rapi sekali warnain gambarnya, terus warnanya cerah. Terus...Ghina juara I lomba mewarnai. Alhamdulillah...sesuai dengan yang dia inginkan dong. Terus Ibu bilang, Alya kan tadi diwarnain sama Ade', jadi ketahuan, kan gak boleh. Makanya Alya nggak menang. Tapi nggak papa kan, mbak, namanya juga lomba. Gak menang gak papa yang penting ikut ngeramein.


Terus Ibu ikutan lomba topi dangdut. Mindahin topi ke sebelah sambil joget dangdut. Kalau musiknya berhenti, yang pegang topi itu kalah. Ibu males banget deh, orang gak bisa joget dangdut, malu lagi. Pas ibu lagi joget-joget aja Alya dan Ghina ketawa-ketawa hehe..jadi malu. Tapi akhirnya Ibu menang juga. Pada bilang nggak pernah ikutan lomba malah menang. Namanya juga untung-untungan...


Kalah menang dalam lomba itu biasa kan, yang penting tetap semangat. Selamat hari merdeka ya Indonesia, keep spirit!!

Agustus Penuh Berkah

Kenapa penuh berkah? Karena di bulan ini, banyak yang ulang tahun. Ayah ulang tahun tanggal 5 Agustus, Eyang tanggal 8 Agustus, Nenek tanggal 13 Agustus, terus...Ibu juga tanggal 24 Agustus. Jadi bulan ini benar-benar penuh berkah. Alhamdulillah. Di bulan ini juga kita sering banyak makan nasi kuning hehe... one of my favorite. Dan nenek selalu bikin nasi kuning ini enak, mbak Iya' dan Ghina suka banget deh...


Dan kita nggak ngerayain ulang tahun kita ini, hanya doa-doa dari saudara dan teman saja udah bersyukur. Karena dengan gitu mengingatkan kita bahwa dengan bertambahnya umur kita berarti berkurang juga usia kita hidup di dunia ini. Semoga bisa kita isi hari-hari kita dengan lebih bermanfaat lagi, dengan amal yang kita perbanyak dan dosa yang kita kurangi. Amin.


Udah itu hari ini di rumah ada keponakan dari Ciamis, anak mang Iwan (adik Ayah), dateng. Mbak Iya' dan Ghina seneng banget deh, rame, mereka main terus. Maaf nih, bukan kita yang kesana tapi malah kalian yang dateng ke Jakarta ya. Insya Allah, Lebaran besok kita yang bisa nengok ke Ciamis ya...


Semoga di Agustus penuh berkah ini, juga bikin kita lebih mawas diri, banyak berdoa. Buat yang baca, doain ya semoga Ibu bisa cepat naik haji. Amin. Pengen ke rumah Allah nih, apalagi kalo bisa sama anak-anak. Amin.

Thursday, August 02, 2007

Perjalanan ke Samarinda

Tanggal 30 Juli - 1 Agustus kemaren, Ibu ditugaskan dari kantor harus ke kantor cabang di Samarinda. Wuahh...perjalananan yang melelahkan karena pesawat hanya Jakarta-Balikpapan dan dilanjutkan dengan perjalanan darat selama 3 jam-am dari Balikpapan-Samarinda. Cuapek banget, dan jalanannya belok-belok. Pasti om Dimas juga mengalami perjalanan seperti ini ya beberapa tahun sebelum pindah ke Malaysia. Bisa dibayangkan perjalanan yang melelahkan ini pulang balik setiap 2 minggu, Ibu aja kapok kesana lagi. Mana kantor proyeknya jauh dari kota, sepi dan kumuh. Tapi karena tuntutan kerjaan, mau bilang apalagi.


Hari Senin kita sampai kantor udah jam 6-an sore. Istirahat sebentar, sholat Maghrib, langeung kerja sebentar, makan, kerja lagi. Jam 9.30-an Ibu sama tante Risda ke hotel, sedangkan teman Ibu, om Imam, om Buddy sama om Asep ke mess kantor. Sampai hotel, mandi istirahat, ngobrolin kerjaan sama tante Risda terus tidur.












Hari Selasa kita full kerja dari pagi sampai malem jam 9 lewat. Diajak makan seafood, padahal Ibu paling gak suka. Tapi Ibu bawa oleh oleh kepiting untuk Ayah. Rabu paginya, kita diajak ke Tenggarong sama orang proyek Samarinda, walaupun sebentar tapi lumayan asyik deh. Kita naik kereta gantung nyebrang sungai Mahakam ke pulau kecil di tengah sungai Mahakam itu. Terus jalan-jalan sebentar di pulau itu, udah itu ke seberang. Foto-foto sebentar di bawah jembatan Tenggarong, ada tempat buat duduk-duduk kali ya? Seperti taman, kita sempet foto-foto sebentar, balik lagi ke Proyek, kerja lagi sebentar, kejar setoran. Udah itu jam 1 kurang, siap-siap ke Balikpapan lagi untuk pulang. Gak lupa dong minum antimo supaya gak mabuk darat hehehe...(norak banget ya Ibu??).


Di Balikpapan kita lari-larian, karena sampai bandara jam 16.40 padahal pesawat jam 17.10, kita takut udah gak boleh check-in. Alhamdulillah masih bisa. Jam 18.30 waktu Jakarta, kita sampai. Ibu langsung aja pulang naik taxi karena udah kangen nih sama par Malaikat Kecil Ibu. Ibu kan gak pernah ninggalin mereka pergi jauh. Tapi Alhamdulillah mereka nggak pada rewel. Ini ada sebagian foto Ibu dan teman-teman Ibu di Tenggarong, tapi Ibunya "gundul" soalnya di kantor Ibu kan gak boleh pake kerudung. Belum boleh, tapi siapa tau nantinya boleh. Amin.

New Born

Alhamdulillah, Tante Mirna udah melahirkan dengan selamat dan normal di RS Mitra Keluarga Internasional Kelapa Gading. Nama ade' bayinya Hizkia Abimael Wijaya, semoga jadi anak sholeh, baik hati, penyayang dan berbakti pada Mama dan Papa. Amin. Abim (nama panggilan ade' ganteng ini), lahir lewat perjuangan berat Tante Mirna, karena pengen melahirkan normal jadi prosesnya lumayan lama hampir 1 hari penuh. Alhamdulillah, Abim lahir dengan sehat walafiat dengan berat 3.500 gram dan panjang 50cm. Oh iya, ade' ganteng ini lahir tanggal 17 Juli 2007





Senengnya...punya tambah 1 keponakan. Cowok lagi. Alya sama Ghina udah seneng aja, mereka ngajak terus ke rumah De' Abim. Ya udah akhirnya tanggal 22 Juli kemaren, pas Ayah lagi ke Ternate dan Nenek lagi ke Lembang, kita minta om Heru jemput pagi-pagi. Ibu pagi-pagi mandiin Alya dan Ghina, ngasih sarapan sereal + susu, terus nyuci baju. Udah selesai ngeringin, Ibu panasin pastel kentang dulu buat dibawa kesana sama nyiapin cake ketan hitam. Jemur baju sambil ngobrol sama para malaikat. Gak lama om Heru dateng, Ibu mandi. Selesai Ibu mandi, Ibu minta Alya dan Ghina ganti baju dan kita siap-siap ke rumah om Heru dan tante Mirna.



Sampai sana kita langsung liat ade' Abim. Lucunya...tidur terus, kita ngobrol di kamarnya, Alya Ghina pada teriak-teriak, Abim juga gak bangun hehe.. kayak siapa ya?? Gak lama Abi, Umi, Kakak Hafian dan Hana dateng. Tambah rame deh, tp tetap aja ade ganteng ini kok gak bangun-bangun ya. Ibu gendong aja terus diciumin, Ghina juga gemes banget sama Abim. Emang bener mau punya adik, Ghin? Nanti gak bisa dipanggil ade' atau ajeng lagi dong?? Hehehe...belum kebayang ya Yah??



Kita disana sampai sore, telpon ke om Dimas di KL, terus pulang. Karena Ayah hari ini dateng dari Ternate, kasihan kalo pulang ke rumah kita gak ada. Tapi..karena kita kena macet, jadi Ayah yang duluan nyampe' deh. Maaf ya Yah..jadi bikin minum sendiri deh..



Selamat ya buat Tante Mirna dan om Heru, semoga Abim jadi anak yang sholeh, berhati mulia, penyayang, dan selalu berbakti sama orang tuanya. Amin. Dan buat om Heru semoga bisa jadi papa yang baik, bijaksana dan makin sayang sama keluarga. Amin. Buat tante Mirna, semoga bisa jadi mama yang selalu siap disisi Abim saat dia membutuhkan, mama yang bijaksana dan sayang sama keluarga dan Abim tentunya. Amin.

Foto-fotonya menyusul ya..., belum sempet download dari komputer di rumah.

Monday, July 02, 2007

Om Dimas & Keluarga Pindah ke Malaysia

Hari Sabtu kemaren, adik tercinta Ibu, om Dimas pindah kerja ke Malaysia. Sebetulnya sih udah dari 2 minggu lalu perginya, tapi om Dim baru bawa keluarganya tanggal 30 Juni kemaren. Wuah..sedihnya, om Dimas pergi pulang Samarinda aja udah berasa sepi, apalagi sekarang jauh. Udah itu si kembar Kira Ziya kan juga ikutan pergi...sedihnya gak bisa sering-sering dengar celoteh mereka, tawa mereka (hiks..hiks..). Apalagi Eyang, dari mereka lahir sampai sekarang mereka hampir 2 tahun, Eyang selalu sama mereka, walaupun terkadang Eyang juga suka nginep di Depok, Pondok Cabe, tapi di hati Eyang, Kira Ziya sangat spesial. Karena sejak mereka di dalam kandungan tante Iin, Eyang udah "bersama" mereka. Sering berkomunikasi juga dengan mereka, jadi terbayang kan gimana perasaan Eyang ditinggal jauh sama mereka??


Tapi biar gimana life must go on kan? Kita tidak bisa memaksa kehidupan harus sesuai dengan impian kita kan? Terkadang malah kehidupan itu berjalan jauh meyimpang dari impian dan harapan kita, tapi harus tetap dijalankan karena semua sudah diatur oleh-Nya. Kita hanya menjalankan hidup ini supaya lebih bermakna dan mempunya arti bagi diri kita dan orang banyak, dan tetap Allah SWT juga yang mengatur semua.


Buat Eyang pasti berat, karena Eyang yang memutuskan sendiri untuk tinggal sama om Dimas sewaktu belum menikah, walaupun banyak pilihan untuk tinggal, karena memang Eyang lebih dekat sama om Dimas dan mungkin lebih nyaman tinggal dengan om Dimas, selain karena wajah dan karakternya sangat mirip dengan Alm.Bapak (Eyang Kakung). Dan kemudian om Dimas menikah dengan tante Indah, kemudian lahirlah dua anak kecil cantik. Itu semua sudah pilihan Eyang untuk tetap tinggal disana, walaupun terkadang ada juga riak kecil dalam rumah itu, tapi buat Eyang itu adalah bumbu kehidupan. Jadi kalaupun setelah om Dimas dan keluarga pindah ke Malaysia dan Eyang masih ingin tinggal disana, ya mungkin Eyang sudah merasa menaytu dengan rumah itu, karena sewaktu Eyang hanya tinggal dengan om Dimas dan om Heru, sewaktu mereka kerja (om Dimas di Samarinda), sepanjang pagi sampai malam Eyang hanya sendirian dirumah. Tapi kan keadaan dulu beda dengan sekarang, apalagi semenjak Eyang jatuh dan retak lutut kirinya, aktivitas Eyang pasti agak berbeda kan? Jadi kita tidak bisa membiarkan Eyang tetap tinggal disana walaupun ada yang membantu Eyang.


Jadi kita tawarkan kemana Eyang mau tinggal, Depok atau Pondok Cabe, walaupun dengan penekanan tetap harus ke Pondok Cabe hehe... Kan enak ditungguin orang tua sendiri, kita ninggalin anak juga lebih tenang, maklum Ibu kan "orang sibuk" haha... Cuma tetap kalo Eyang bosen boleh pilih mau nginep dimana.


Tadinya om Dimas nawarin kita tinggal di Cirendeu, tapi Ayah dan Ibu, setelah melalui pembicaraan panjang dan pertimbangan yang matang, untuk saat ini kamu belum bisa tinggal disana. Alesan kuat ya sekolah anak-anak. Alya sekolah di Pamulang, dan jarak Cirendeu-Pamulang itu lumayan jauh dan macet di perbatasan Cirendeu-Pondok Cabe, mobil jemputannya kalau pagi tidak bisa kearah Cirendeu, kalau pulang masih oke. Ghina sekolah di TK depan komplek, kalo harus pindah ke Cirendeu, kasihan transportnya, pulang pergi naik angkot (udah itu dia kan mabok kalo naik mobil hehe..). Jadi diputuskan untuk sekarang ini kita tetap di Pondok Cabe dan Eyang juga.


Ya..pokoknya kita buat suasana senyaman mungkin dan buat om Dimas dan keluarga mudah-mudahan sukses, bahagia, dan lebih dewasa dalam menjalankan hidup dan menjaga anak-anak. Karena walaupun sekarang Oma ikut ke Malaysia tapi kan tidak selamanya, jadi semoga tante Indah jadi makin bijak dan dewasa dalam menjaga anak-anak. Ibaratnya "kalau mereka jatuh maka mereka belajar, kalau mereka sakit maka itu adalah proses alam", jadi jangan pernah takut dalam mengurus anak, beri kebebasan yang sebesar-besarnya pada anak, tapi tetap kita jaga. Sekali lagi semoga sukses selalu, I'll miss all of you. Eyang pasti kangen banget sama kalian.


Wednesday, June 27, 2007

Keceriaan Masa Kecil



Masa kecil adalah masa yang paling indah kata orang. Dan masa kecil itu benar-benar harus diisi dengan kenangan yang indah kan? Masa kecil harus penuh canda, tawa, bermain dan belajar tentang banyak hal tentunya. Karenanya Ayah dan Ibu selalu berusaha membuat masa kecil kalian itu penuh arti. Bukan hanya untuk kesenangan sendiri, tapi juga belajar memberi, belajar berbagi sesama teman kalian dan orang yang membutuhkan.


Selama ini Ayah dan Ibu selalu membiarkan kalian main, apa saja. Apapun yang kalian mau, mencari bunga, tanaman, hewan-hewan kecil yang sudah jarang kita temukan, seperti belalang, kepik, dan lainnya yang Ibu pun tidak tau namanya hehe... Kadang Ayah ajak Alya dan Ghina ke sawah di belakang komplek, dimana mereka bisa berlarian bebas, melihat aneka kupu-kupu dan mengejarnya, dan kadang berlari sambil teriak-teriak kala lebah berlari mengejar mereka. Pernah juga mereka main layangan, yang penting bermainlah sepuasnya, Nak, keluarkan keringat kalian supaya sehat. Karena matahari pagi bagus untuk kalian. Puaskanlah rasa ingin tahu kalian, puaskanlah hati kalian, yang penting buat Ibu adalah tawa dan senyum manis kalian. Kalau pada saat kalian berlari kemudian jatuh, itu adalah proses belajar juga kan? Agar kalian lebih berhati-hati dalam bermain... Berlarilah sepuasnya, tertawalah sepuasnya, bebaskan rasa kalian, Nak, karena hanya tawa, canda dan celoteh kalian yang meramaikan dunia.


Oh iya, ngomong-ngomong soal jatuh, hari Senin kemarin, mbak Iya' jatuh dengan benjolan di jidat sebesar telur bebek. Waa... kasihan kamu Nak, pasti sakit banget kan??? Ibu sedih lihatnya. Tapi she's great. Mbak Iya' cuma nangis pada waktu jatuh aja setelah itu, dia hanya diam nahan sakit dengan muka memelas. Poor her..., tapi Ibu tau dengan gini kamu pasti belajar bahwa kalau berjalan dan berlari pun harus hati-hati kan?


Pernah juga nih, ada anak tetangga yang udah piatu. Mamanya meninggal waktu dia baru 2 tahunan, dan bapaknya nikah lagi dan jarang pulang kerumah. Dia hanya tinggal sama dua orang kakak dan pembantunya saja. Anak ini pintar, dewasa sekali, beda 1 tahun dengan Ghina. Tapi, Alun, nama anak itu, sangat perhatian ke Ghina, ngemong. Dan kebetulan mereka satu sekolah dan satu kelas juga. Ibu suka kasihan sama anak ini. Pintar, dewasa tapi kurang perhatian, cuma pembantunya aja yang perhatian banget ke dia. Dan ceritanya nih, dia jadi juara kelas di TK A dan mau langsung SD karena udah mau 6 tahun. Cuma kakak-kakaknya kurang perhatian banget ke dia, apalagi bapaknya (ya Allah maaf bukan maksudnya mau mencela orang lain, belum tentu juga kami lebih baik dari mereke kan? Cuma kasihan aja). Jadi juara pun orangtua maupun kakaknya gak dateng ke sekolah untuk ambil raportnya. Makanya Ibu buat kue coklat dari resep Devil's Chocholate Cake mbak Luluk dan dibuat Cup cake karena Ibu baru beli cup dari toko Titan minggu lalu. Tapi ukuran cup-nya tuh besar banget, jadinya Ibu cuma buat 3 yang besar itu dan sisanya jadi 16 cup kecil-kecil (ukuran 3cm).


Begitu kue itu jadi, kebetulan Bude Ari sekeluarga mau pulang ke Jogja, Ayah bilang kasih ke Bude buat bekal dijalan. Ibu bilang gak enak dong, masih panas gini. Gak papa, kata Ayah. ya udah Ibu kasih ke Bude 8 cup kecil itu. Rencana buat Alun, Ibu mau hias yang besar dan kasih 1 ke dia, karena Ibu punya sisa buttercream sedikit. Nah, Ghina habis mandi lihat kue-kue itu langsung ambil, Ibu bilang masih panas, tapi dia tetap mau 2. Alhamdulillah kalo Ibu bikin kue, Ghina selalu makan banyak walopun badannya kecil...

Dia tanya, "yang besar untuk siapa?"

Ibu jawab, "kan ada tiga, jadi buat mbak Iya', ade' Ghina sama Alun"

"Gak boleh, Alun yang kecil aja jangan yang besar"

"Jangan gitu dong, cantik, kan ada tiga kasih satu ya?"

"Gak boleh, yang kecil aja.."(sambil airmata udah keluar)

Terus sambil Ibu jongkok disampingnya dan pangku Ghina, Ibu jelasin ke Ghina, "De'.. ade' sayang gak sama Alun?(Ghina ngangguk) Alun kan selama ini baik sama ade', sayang sama ade, terus kan kemaren juara kelas. Kalo Ghina sama mbak pinter atau ulang tahun Ibu buatin kue kan? Kalo Alun kan gak ada yang buatin, jadi boleh kan Ibu buatin juga untuk Alun?"

Akhirnya dia ngangguk. Alhamdulillah, dia mengerti. Semoga kalian selalu jadi anak baik ya, sayang.


Pas udah jadi untuk Alun, ternyata Alya dan Ghina mau juga, ya udah Ibu buatin juga. Tapi lucunya nggak dimakan kuenya, katanya sayang hehehe... Ternyata lucu juga buat cup cake ya? Biarpun kecil, kalo udah dihias jadi manis. Terima kasih NCC, berkat NCC, Ibu dapet "penghargaan " banyak dari anak-anak tercinta.


Dan yang pasti masa kecil mereka pasti akan lebih ceria kalau mereka mengingat bahwa waktu mereka kecil, setiap kali ulang tahun dan dapat nilai bagus di sekolah, Ibunya selalu memberi hadiah istimewa buat mereka. Sederhana memang, tapi sehat dan membahagiakan mereka. Semoga masa kecil kalian ceria selalu ya, Malaikat Kecil Ibu....

Raport Alya dan Ghina

Hari Jumat lalu, tanggal 22 Juni 2007, Alya dan Ghina bagi raport. Ibu ijin dateng siang ke kantor untuk ambil raport mereka. Pertama Ibu ke sekolah Ghina dulu karena deket rumah. Alya dan Ghina ikutan karena mereka pengen main ayunan di sekolah Ghina.
Menurut bu Evi, Ghina sudah bagus dalam membaca, berhitung, untuk umur Ghina yang belum 5 tahun itu bagus sekali. Tapi....Ghina masih suka nangis di kelas. Kurang gaul dan nggak pe-de(percaya diri). Ibu sih maklum, karena dengan umur Ghina yang baru 4 tahun 7 bulan di TK A itu memang belum cukup sih. Karena TK A itu hrsnya 5 tahun. Jadi nanti kalau masuk SD, Ghina juga baru 5 tahun 8 bulan (boleh gak ya??). Emang masih terlalu muda sih. Cuma Ibu percaya Ghina pasti bisa, hanya perlu dorongan lebih banyak. Buktinya waktu perpisahan kemaren, Ghina udah mau lho naik panggung walaupun dengan malu-malu hehe... Maju terus ya Nak...

Habis itu Ibu ke sekolah Alya di Pamulang. Menurut Ibu Sriyanti, Alya sudah banyak kemajuan, hanya beberapa yang kurang bagus. Gak apa-apa, Nak, Ibu tau kamu sudah berusaha keras. Mana Ibu nggak pernah ngajarain mbak Iya belajar, dapet nilai segitu sudah bikin Ibu dan Ayah bangga sama mbak Iya. Nih nilai-nilainya :

Sains / IPA 9
Sosial / IPS 9
Bahasa Indonesia 9
Matematika 8,5
Agama Islam 8,5
Bahasa Inggris 7,3
Komputer 7
KTK 7
Olahraga 7.5


Ada satu lagi yang 8 tapi Ibu lupa apa ya? Dengan nilai di raport seperti itu, lumayan bagus kan? Walaupun masih ada yang 7, tapi yang dasarnya sudah bagus kan? 8,5 dan 9. I'm proud of you, Girl. Ayah dan Ibu bangga sama mbak Iya, walaupun belajarnya sambil lalu, sambil main dan nonton tv, tapi tetap bagus. Harus lebih semangat lagi ya, sayang. Kadang menyesal juga nggak pernah bisa nemenin Alya dan Ghina belajar. Tapi mau gimana lagi ya, Nak..??
Menurut gurunya, disekolah mbak Iya suka bantuin temennya. Kalo temennya gak bisa nulisnya, dia bantuin. Temennya belum selesai masukin buku-buku ke tas, dia bantuin juga. jadi sering banget bantuin temen-temennya, makanya mbak Iya' sering ketinggalan nulis. Terus sama Ibu gurunya dipindahin duduknya deket anak cowok, dan dia jadi selesai semuanya. karena gak disibukkin dengan ngurusin temen-temen ceweknya. Emang secara jiwa sosialnya dia bagus, tapi buat pelajaran jadi ketinggalan kan?
Tapi gak papa, segitu aja udah bagus, karena dulu dia tuh pemalu banget. Makanya sekarang banyak gaul, banyak teman, menurut Ibu udah bagus banget. Pokoknya jangan berhenti berusaha ya Mbak, Ibu selalu bangga sama Mbak Iya', apapun yang Mbak lakukan. Karena itu yang terbaik. I love you all, my angels

Tuesday, June 05, 2007

Cake Decorating with Buttercream

Ibu ikutan kursus Cake Decorating with Buttercream 4 hari dari tanggal 1-4 Juni 2007, di rumah Mbak Fatmah. Padahal ini hari libur 3 hari, dimana Ibu seharusnya menemani Alya dan Ghina dirumah, tapi Ibu malah pergi. Tapi gak papa ya Nak, ini kan demi masa depan Ibu dan kita juga. Kursusnya seru..., pertama sih pada jaim gitu, tapi lama-lama...jangan ditanya deh, pada ngoceh.

Hari pertama, Ibu nyasar. Secara nggak pernah ke Matraman. Akhirnya naik bajaj ke Matraman Dalam, pas lewat Manggarai, wah..ternyata ada busway, berarti Ibu bisa naik busway dong dari Pertanian. Pas dateng dah pada mulai. Hari ini buat Kerang, lucu deh, imut-imut banget berjajar. Udah bagus, kata mbak Fatmah harus dihapus. Yaaa...padahal udah susah payah bikin yang bagus... Tapi gak papa, namanya juga belajar kan?

Terus buat Kerang Berdiri, pakai tali. Buat kerangnya kok syusyah ya?? Harus sabar banget deh, apalagi pas bikin talinya, ekstra sabar, kalo gak sabar talinya bisa miring2 nggak balance hehe... Kita semua moles si dummy cake, terus buat Kerang berdiri, Ruffle, Kerang biasa (apa ya istilah mbak Fat? Pokoknya kerang-kerang itu seperti baris deh, lucu banget), sama Mawar. Ternyata bikin Mawar tuh seperti itu tho?? Padahal dulu kalo lihat kue-kue pakai hiasan bunga kayaknya itu susah banget, hebat banget ya bisa bikin seperti itu. Tapi...berkat mbak Fatmah, Ibu udah bisa bikin hiasan-hiasan dan bunga-bunga cantik. Terima kasih Bu Guru cantik dan baik. Hari ini kita bawa dummy dengan motif warna pink...hmm so girly..

Kursus hari pertama














Selama kursus pokoknya kita pada ngeluh terus deh, kok susah ya, mbak Fat ini gimana ya kok gak seperti contoh dari mbak Fat, dll pertanyaan yang pasti selalu dijawab dengan penuh kesabaran sama Bunda cantik ini...

Hari kedua, kita bikin motif Keranjang, ini lumayan gampang (ehm..ehm..), terus dikasih bunga-bunga segala macem diatasnya. Wuahh...asli keren banget... Sudah bisa terima pesanan nih. Tapi Ibu tuh paling malu nawarin ke orang-orang, gimana caranya ya?? Habis pemalu sih hehe..

Kursus hari kedua





























Habis istirahat, kita bikin lagi satu lagi, pakai warna Kuning. Kasih Ruffle, Pagar Tali, Conelli dan pasti Mawar kuning. Wow..so elegant. Feminim banget deh kue ini, cocok kali ya kalau kasih motif seperti ini untuk Ibunda tercinta...


Jadi hari ini kita bawa dua kue dummy ke rumah. Alhamdulillah, Ibu inget untuk bawa plastik besar, jadi gak repot. Maklum naik busway dari Matraman ke Ragunan, terus sambung naik bis dan angkot. Pokoknya pernuh perjuangan deh kursus ini. Demi pintar, Ibu rela walaupun jauh.



Hari ketiga, kita bikin kue dengan motif Ruffle dengan garis-garis diatasnya, dibawahnya dibuat seperti segitiga nempel ke pinggiran kue (gimana bilangnya, bingung...), terus diatas pakai Kerang Tumpuk dan dikasih Keranjang bunga lengkap dengan Mawarnya. Cantik sekali... Nggak nyangka deh aku bisa buat seperti ini. Seneng banget.


Kursus hari ketiga


















Hari keempat, Ibu dateng paling pagi, karena bareng Ayah. Hari ini kita buat motif bebas dari semua yang diajarin sama Mbak Fatmah dari hari pertama. Ibu dapet pesanan dari para Malaikat Kecil kalau mereka mau warna pink dan ada keranjang bunganya. Wuahh...pesanannya susah, Nak. Tapi Ibu coba ya, mudah-mudahan berhasil. Dan...asyiikkk... berhasil juga buat dekor warna pink. Dua sisi, Ibu buat pakai kerang berdiri dan ruffle, dengan 2 warna pink dan putih. Dua sisi berikut, motif keranjang, masih dengan dua warna pink dan putih. Kan judulnya Pinky, jadi semua serba pink dan putih tentunya. Diatas Ibu kasih hiasan Kerang Tumpuk, wow...mewah banget kesannya ya.. Dan terakhir untuk tengahnya, Ibu buat keranjang bunga pakai spuit no.4 dan 15. Imut banget deh keranjangnya, ungu dan pink. Terakhir kasih bunga Mawar warna pink dan ungu juga, kasih daun dan kata mbak Fatmah seperti akar yang ada ditiap-tiap bunga itu, apa ya namanya, batang muda kali ya...



Kursus hari keempat













Dan hasilnya... wow.. it's nice and elegant. Sampai Ibu nggak percaya kalo Ibu yang bikin dekor kue itu. Aduh..bangganya. Soalnya kata mbak Fatmah, kue aku manis banget. Kan kue itu emang dibuat untuk orang-orang tercinta Ibu. Sebetulnya beberapa hari sebelum kursus ini adalah hari istimewa buat Ayah dan Ibu, our 8th Anniversary. Jadi spesial untuk suami tercinta yang sudah mendukung istrinya, mengerti bahwa istrinya belum bisa sepenuhnya jadi ibu yang baik untuk anak-anak, menjalani kehidupan ini bersama. Dan untuk para Malaikat kecil yang selalu mencintai Ibunya dengan sepenuh hati, tanpa pamrih, dengan segala pengertian mereka walaupun Ibunya belum bisa menemani mereka sepanjang hari, memperhatikan mereka sepenuhnya (tapi tetap cinta Ibu untuk kalian itu tidak terbatas). Kue ini Ibu persembahkan untuk kalian, walaupun kalian berhak mendapatkan lebih dari sekedar hanya kue, tapi kue ini adalah wujud cinta Ibu untuk kalian semua. Ibu hanya bisa persembahkan serangkai bunga Mawar, sebagai tanda cinta Ibu untuk kalian semua. Kalian adalah anugerah terindah dari Allah yang pernah Ibu terima. Terima kasih Ayah, Alya dan Ghina atas cinta kalian dan pengertian kalian untuk Ibu. I love you all very much...

Cake Mawar untuk yang tercinta











Thursday, May 10, 2007

Anugerah Yang Terindah

Anak adalah anugerah terindah yang Allah SWT berikan kepada kita. Anak dapat menghilangkan rasa sedih, rasa lelah, dan mendatangkan kebahagiaan dan tawa. Hidup rasanya hampir sempurna dengan kehadiran mereka (maaf, bukan bermaksud menyindir orang lain ya..). Hidup ini terasa damai dengan kehadiran mereka, bisa membahagiakan mereka, membimbing mereka.

Selama ini Ibu bersyukur banget Allah telah menitipkan dua malaikat cantik ke Ibu. Meraka penuh pengertian banget. Mereka mengerti kalau Ibunya tidak bisa setiap saat ada disampingmereka saat mereka membutuhkan, saat mereka sakit, saat mereka jatuh, saat mereka sedih, saat mereka senang, dll dll. Tapi Ibu selalu bersedia menjadi tempat cerita pada saat Ibu pulang kantor, mendengar cerita mereka, mendengar celoteh manja mereka, pertengkaran kecil mereka, dan masih banyak cerita lain dari mereka. Walaupun Ibu capek banget, tapi Ibu selalu mendengar mereka. Karena itu kuncinya, mereka ingin didengar. Jadi walaupun Ibu capek, lapar, penat sepulang kantor, mereka harus tetap Ibu nomor satukan. Dan yang penting jangan lupa bilang terima kasih atas kesabaran mereka menunggu Ibu, dan pelukan hangat.

Makanya Ibu bangga sama mereka, mereka sangat mandiri, sangat bisa diandalkan, walaupun terkadang manja. Satu yang paling Ibu banggakan dari mereka berdua, nggak pernah rewel kalo disuruh belajar. Mbak Iya' terutama, kalau ada pe-er (pekerjaan rumah) dari sekolah, selalu dia kerjakan sendiri, kalo Ibu pulang akan kasih lihat dan minta periksa. Always like that. Dan itu jadi ritual khusus buat kami kalau Ayah dan Ibu pulang kantor. Ghina juga, walaupun kadang suka malas kalo buat pe-er, tapi dia juga benar-benar mandiri untuk anak seusianya. I'm proud of you my little angels...

Dan Ibu pun nggak lepas dari rasa bersalah dong pastinya...tapi mau gimana? Ibu sendiri pun punya tanggung jawab yang nggak kecil kan, walaupun tetap selalu berusaha jadi Ibu terbaik buat Alya dan Ghina. Ibu pun harus bisa membagi waktu Ibu, antara karir, keluarga dan hobby. Hobby..??? Pasti banyak yang bertanya, kenapa harus membagi antara karir dan keluarga dengan hobby?

Ya, Ibu harus bisa mengatur waktu antara karir, keluarga dan hobby Ibu. Karir Ibu yang sudah 10 tahun lebih di Ciputra Group, dengan posisi yang nyaman. Ibu di kantor dituntut juga untuk bisa menyelesaikan report-report yang terkadang diantaranya ada deadline khusus, dan juga harus mengajari atau mereview kerjaan asisten di kantor. Makanya selama dikantor semua harus diselesaikan, gak pernah bawa kerjaan ke rumah. Keluarga, ini yang paling penting. Ibu berusaha menjadi Ibu dan istri yang baik, selalu berusaha. Dan hobby, Ibu punya hobby buat kue-kue yang terkadang pun harus dijual ke teman-teman yang pesan. Jadi kapan waktu Ibu buat kue? Ya malam dong, pada saat anak-anak udah tidur, baru deh Ibu nguplek sendirian di dapur. Kadang sampai jam 1-2 malam baru selesai. Tidur sebentar, pagi jam 4.30-4.45 udah harus bangun dan siap-siap ke kantor lagi. Capek?? Capek banget pasti!! Tapi kan itu udah pilihan Ibu. Hidup itu kan pilihan, seperti apa kita mau ngejalanin semua hidup ini? Ya tentu dengan memilih diantara ratusan pilihan.

Kadang teman Ibu di kantor aja suka tanya, "kapan elu sempet buat kue-kue ini?" "Siapa yang bantuin?" "Pulang kantor kalo gue sih, main sama anak sebentar, terus tidur. Males banget ya buat kue lagi. Elu kok rajin banget sih?? Tidur cuma berapa jam?" Dan masih banyak lagi pertanyaan serupa tentang hobby Ibu yang satu ini. Jawabannya hanya satu, niat! Semua kalo diniatin, Insya Allah akan berjalan baik. Yang penting keluarga tetap nomor satu kan? Karir juga harus balance dong sama semuanya. Kan sebagai Accountant, Ibu dituntut untuk buat report yang kompeten, jadi dalam hidup Ibu dan keluarga juga harus dibuat laporan yang kompeten juga. Karena pertanggung jawabannya lebih berat. Laporan kehidupan Ibu harus Ibu pertanggung jawabkan kepada Allah SWT, jadi kalo salah melangkah nanti berat tanggung jawabnya. Semoga Ibu bisa membuat semua berjalan dengan seimbang. Amin.

Dan yang utama lagi, Ibu merasa Alya dan Ghina adalah anugerah paling terindah, nikmat terindah yang Allah berikan kepada Ibu. Terima kasih Allah atas anugerah yang telah engkau berikan kepadaku, terima kasih anak-anakku sayang, karena telah menerima Ibu kalian apa adanya. Ibu akan terus dan terus belajar membagi waktu, membagi perhatian untuk kalian para Malaikat Kecil Ibu tercinta. Sekarang Ibu cuma bisa jadi part-time mother buat kalian, Insya Allah suatu saat nanti Ibu bisa jadi full-time mother impian kalian. Doakan ya Nak...

Monday, April 23, 2007

Home Sweet Home

Sudah dua bulan ini Ayah tugas keluar kota terus, Ibu jadi capek karena sekarang harus naik turun bis dari Pondok Cabe - Sudirman (pp). Mana muaceettnya sepanjang perjalanan dari rumah ke kantor. Tapi karena itu adalah sebagian dari tanggung jawab Ibu(ciee...), jadi harus berusaha menikmati. Jadi maafin Ibu ya, anak-anakku sayang, kalau belakangan ini nggak terlalu bisa menemani kalian membuat pekerjaan rumah, belajar dan bermain. Maaf sekali Nak, tapi suatu saat nanti Ibu akan membalas kekurangan Ibu, Ibu janji. Walaupun didasar hati kalian tidak menuntut apapun, tetap Ibu merasa bersalah.

Hampir setiap hari Ibu jalanin rute ini (kecuali Sabtu, acara jemput mbak Iya' di Pamulang. Dan hari Minggu libur), tapi kalau melihat senyum dan celoteh mulut kecil kalian, sepertinya rasa lelah dan penat ini hilang, terbang tak berbekas. Kalian memang Malaikat kecil kesayangan Ibu, Nak. Memasuki rumah mungil kita, melihat senyum, celoteh dan tawa canda kalian, rasanya damai hari ini. Terima kasih sayang...



Teras rumah mungil kita


Ibu jadi teringat beberapa tahun lalu sebelum Ibu memiliki kalian dan rumah mungil kita. Ibu dan Ayah masih mengontrak disebuah kontrakan kecil di Ciputat, sampai Ibu mengandung mbak Iya'. Walaupun kontrakan itu hanya ada ruang tamu kecil, kamar tidur, kamar mandi dan dapur yang semuanya serba kecil, tapi Ibu dan Ayah berusaha untuk hidup mandiri di rumah itu. Setelah mbak Iya lahir, Ibu dan Ayah tinggal lagi sama Eyang, om Dimas dan om Heru. Sampai akhirnya kita ngontrak rumah lagi di Pondok Cabe juga tapi di blok B dengan kamar delapan. Disana kita ngumpul semua, Eyang, om Dimas, om Heru, Ayah, Ibu, mbak Iya' dan disana lahir juga si kecil Ghina. Terus nggak lama ada Abi, Umi, Kakak dan Hana. Pokoknya rumah itu selalu ramai suara anak-anak.


Lemari buku design by Ayah



Meja+kursi makan handmade by Ayah


Dua tahun setelah itu, sekitar Februari-Maret 2003, beberapa bulan setelah kelahiran Ghina dan sepulang Eyang naik Haji, Alhamdulillah, Ayah dan Ibu bisa beli rumah sendiri. Rumah yang mungil, teramat mungil untuk keluarga besar kita. Tapi cuma itu yang kami mampu, walaupun kecil tapi teduh, walaupun mungil tapi nyaman. Nyaman, karena semua didapat dari hasil keringat Ayah dan Ibu, Nak. Itu yang menjadikannya nyaman untuk ditinggali. Sedikit-sedikit kalau punya rejeki, Ayah dan Ibu betulin kamar, langit-langitnya, kamar mandi, dapur, dan garasi. Walaupun belum ada mobil yang parkir disitu, baru sepeda-sepeda kalian dan motor Ayah, tapi Ibu percaya dengan mukjizat dan rejeki Allah SWT, suatu saat nanti kalau tiba saatnya, mobil itu akan datang hehe... Amin.


Sedikit-sedikit, kita isi rumah mungil kita, dari cuma lesehan sampai kita punya kursi baru, nyicil sedikit-sedikit. Di rumah mungil kita ini, Ayah dan Ibu melihat kalian bertumbuh setiap hari, rasa senang kalian, sakit kalian, bahagia kalian, duka kalian. Bahagianya melihat kalian juga bahagia dan ceria, main berdua, berantem berdua. Serunya masa anak-anak... Ayah dan Ibu ingin kalian menikmati masa kanak-kanak kalian dengan penuh kebahagiaan dan pengertian tentang hidup bahwa tidak selamanya hidup itu penuh senyum dan tawa, tapi ada juga kesedihan. Tapi bagaimana kalian menyikapi kesusahan hidup itu yang selalu ingin Ibu tanamkan didalam diri kalian berdua dan kemandirian.




Dan rumah mungil kita makin nyaman ditinggali karena suara tawa canda, celoteh ramai, tangisan kalian, malaikat kecil Ayah dan Ibu, yang selalu terdengar. Tidak ada yang melebihi nikmat yang Allah berikan untuk Ayah dan Ibu selain nikmat karena keberadaan kalian, Alya dan Ghina, dua malaikat kecil kami. Semoga Allah selalu memberikan kebahagiaan untuk kalian berdua, kepintaran, kemuliaan hati dan menjadikan kalian anak-anak sholehah. Amin ya robbal alamin.

Tapi karena rumah mungil kita juga yang membuat kalau kalian marah, teriak, nangis pasti terdengar oleh tetangga. Dan juga kalau Ibu mulai "bernyanyi" karena kalian bertengkar atau marah-marah, jadi terdengar juga oleh tetangga. Tapi mau bilang apa memang begitu adanya. Biar bagaimana pun rumah kita tetap "Home Sweet Home" bagi kita. Dan lucunya mbak Iya tidak mau kalau rumah kita dibilang kecil atau mungil, dia akan berteriak, "rumah kita besar, enak aja bilang kecil.." Hehe... makasih ya Nak, asal kalian puas dan menikmati rumah kita, mau besar atau kecil tidak masalah, yang penting nyaman.