Sunday, September 28, 2008

Berkah Ramadhan

Alhamdulillah, Ramadhan ini Alghin Cake udah mulai ngetop nih, banyak yang telpon tanya-tanya kue dan mau pesan. Malah ada beberapa yang belum pernah kenal, terus pesan dan berulang pesan lagi. Alhamdulillah. Mudah-mudahan mereka suka dengan kuenya, jadi Ibu nggak mengecewakan mereka. Kadang kalau Ibu buat pesanan kue, yang paling heboh Ghina, pengen tau aja apa yang Ibu buat, tapi enaknya Ghina bisa membantu Ibu. Kadang Ibu suka minta tolong, "De' tolong ambilin ini, tolong ambilin itu, pasti mau. Kalau mbak Iya nggak terlalu berminat, karena emang dia tomboy banget deh. Kalo main sepeda pasti semangat. Itu aja udah bolak-balik minta ke Ayah, "Yah, mbak ajarin naik motor dong..?" Ya terang aja sama Ayah nggak boleh, kan mbak Iya baru kelas 3 SD, nanti kalo udah kelas 6 dong, Cantik.

Itulah mungkin yang namanya Berkah Ramadhan ya? Diberi dua Malaikat Kecil yang penuh keajaiban oleh Allah SWT, keluarga yang bahagia dan kompak, dikasih jalan sama Allah untuk jadi ibu rumah tangga yang baik, dan dikasih jalan untuk cari uang dengan cara lain. Semoga Ibu bisa menjadi lebih baik buat anak-anak Ibu tercinta. Amin. Terima kasih ya Allah.....

Buka Bersama di Pondok Cabe

Tanggal 19 September lalu, kita buka puasa di Pondok Cabe. Tadinya Abi ngajak buka puasanya di Depok aja, tapi maklum dong, kita kan nggak punya mobil hehe...lagian kan hari Sabtu Minggu, waktu buat Ibu untuk buat pesanan kue-kue yang emang cuma bisa diselesaikan hari Sabtu Minggu itu.




















(kok ini kayak Boli sih....?)























(aku milip gak nih sama mbak Iya..?)


Pagi ambil raport mid semester mbak Alya dan Ghina. Hasil mbak Alya bener-bener kurang memuaskan banget, tapi insya Allah bisa ngejar ketinggalan nantinya. Amin. Ghina lumayan hasilnya rangking 11, tapi insya Allah lebih baik lagi ya Nak?

Buat kue sedikit, beres-beres rumah, main sama mbak Alya dan Ghina, tau-tau udah sore deh. Ibu nggak masak apa-apa, pesen aja mie goreng sama capcay goreng. Om Heru bawa Pizza 2 loyang. hmm...yummy!! Abi sama Ummi bawa es buah, sama sate ayam dan kambing. Wuahh....kenyang banget deh buka puasa ini. Seru, rame, sayang ya om Dimas dan keluarga nggak bisa ikutan hiks..hiks... Mudah-mudahan di Ramadhan berikutnya bisa buka puasa bersama. Amin.

Oh iya, kali ini yang jadi pusat perhatian si ganteng Abim, udah bisa jalan tapi sempoyongan, terus udah mulai ngomong dikit-dikit, jadi lucu deh, gemes ngeliatnya. Apalagi Ghina, Abim diajak ngobrol terus, diciumin, pipinya dicubit. Gemezzz katanya.....













(liat nih gaya aku, jagoan kan..?)

Kakak Hafiyan, teteh Hana, mbak Alya sama Ajeng (Ghina tuh dulu dipanggil Ajeng, tapi karena makin besar dan temennya taunya kalau nama ade tuh Ghina, jadi berubah panggilan deh hehe... Padahal bagus ya dipanggil Ajeng?), main lari-larian, main sepeda, seru liat mereka main, bercanda. Kompak dan rame! Apalagi kalo ditambah Kira Ziya ya?
















Buat om Dimas dan Tante Iin, liat aja ya foto-foto ini...(^_^)


















Monday, September 22, 2008

Alhamdulillah, Ade' Puasanya Penuh..













Kayak iklan di teve ya? Hehe...soalnya itu yg udah 2 hari kemarin Ibu ucapin ke Ghina. Alhamdulillah udah 2 hari kemarin, Sabtu dan Minggu, ade Ghina puasanya penuh. Padahal Minggu kemarin kita jalan-jalan ke Citos, cari baju deh (walaupun nggak ada istilah baju lebaran, tapi biar Alya dah Ghina semangat puasa aja, jadi kita jalan-jalan), toh emang beli baju mereka kan setahun sekali (kasihan amat ya baju setahun sekali belinya....), tapi Alhamdulillah Ghina tetap kuat puasa. Jalan-jalan gitu kan lumayan capek, mana rewel, pas antri bilang kok lama sih? Dari Matahari kita main di Time Zone. Eyang sama Nenek karena udah ngantuk pulang duluan deh. Ibu temenin mbak Alya dan Ghina main, padahal kepala Ibu udah pusing banget deh.

Selesai main di Time Zone, Ghina tiba-tiba bilang, "Bu, hidung ade mimisan...". Duh..Nak, kasihan sekali deh. Ghina itu emang dari dulu sering mimisan, apalagi kalau kecapekan, kepanasan. Udah biasa dan nggak bikin Ibu panik sih, cuma kasihan aja lihat muka polosnya yang belepotan darah di hidung mungilnya. Ibu bawa keluar Time Zone, kasih Ghina ke Ayah dan Ibu beli tissue dulu, karena kebetulan hari ini Ibu nggak bawa tissue ataupun saputangan. Lupa banget deh!! Padahal biasanya pasti bawa. Selesai beli tissue, kita pulang deh.

Di jalan Ghina tidur di taxi, begitu sampai rumah riang lagi, lupa dengan mimisannya. Padahal masih puasa dan lemas, tapi malah lincah lari-lari sama temannya. Yah..gitulah anak-anak. Semoga kalian selalu sehat ya... Amin ya robbal alamin.

Friday, September 19, 2008

Life Begins at 36 (Keputusan Terbesar & Terberat)

Di pertengahan Ramadhan ini, Ibu memutuskan untuk resign dari perusahaan tempat Ibu bekerja, setelah lebih dari 10 tahun Ibu bekerja dan berkarir di Ciputra. Satu keputusan yg berat dan menyedihkan buat Ibu. Karena disaat Ibu memutuskan untuk berhenti kerja, Direktur Keuangan tempat aku bekerja menawarkan posisi sebagai asisten manager Finance/Keuangan. Suatu kesempatan yang langka di Ciputra, dimana pribumi muslim termasuk karyawan langka disini. Dan itu merupakan suatu kehormatan buat Ibu, karena berarti kerja keras Ibu selama ini diakui oleh perusahaan, bahwa pribumi pun tdk kalah dengan mayoritas karyawan di perusahaan Ibu bekerja.

Tapi hidup itu kan pilihan ya? Ibu harus memilih antara karier atau keluarga? Ibu ingin karir bagus dan dapat materi yang tercukupi atau ingin keluarga yang bahagia lahir dan bathin? Benar-benar pilihan berat, karena Ibu mencapai posisi sekarang pun dengan penuh perjuangan yang sebagian besar adalah kerja bakti. Ibu ingin menunjukkan walaupun Ibu pribumi, sudah berkeluarga dan menjalankan bisnis kue kecil-kecilan tapi di kantor tidak mengganggu prestasi kerja Ibu.

Tapi sekali lagi, hidup ini adalah pilihan, mana yang mau Ibu jalani. Kadang terpikir kalau Ibu nggak bekerja, cukup nggak ya hanya mengandalkan gaji Ayah? Apalagi kebutuhan banyak dan mahal kan? Bukannya nggak percaya dengan Ayah dan nggak percaya dengan rejeki yang datangnya dari Allah SWT. Ibu percaya Allah sudah mengatur rejeki kita sesuai porsinya dan Allah tidak pernah salah memberikan rejeki itu kepada kita. Tinggal bagaimana kita menjemput rejeki itu, dengan cara apa...

Jadi dengan pertimbangan yang matang, penuh airmata setiap doa malam dan sholat, dan demi para malaikat kecil tercinta, hari Senin lalu tanggal 15 September 2008, Ibu mengajukan pengunduran diri dan per tanggal 31 Oktober 2008, insya Allah Ibu resmi melepaskan status Ibu sebagai karyawan PT Ciputra Development Tbk. Dan insya Allah Ibu akan memenuhi panggilan sebagai ibu rumah tangga, yang Ibu tau ini adalah pekerjaan yang terberat. Doakan Ibu ya Cantik, supaya bisa menjalani semua ini.

Dan juga karena beberapa bulan ini pelajaran sekolah mbak Alya mulai mundur, sejak kepulangan Eyang ke Jakarta, dari KL beberapa waktu lalu. Entah karena sering ditinggal eyang bolak-balik atau memang kondisi Alya yang sedang tidak fit atau krn perubahan situasi, entahlah. Dan Ibu tidak hendak menyalahkan siapapun, karena tetap Ibu yang salah, tidak bisa membimbing anak-anak dengan baik, egois, lebih mementingkan diri sendiri dengan sibuk berkarir dan urusan kue, daripada urusan & perasaan anak-anak tercinta. Walaupun Ibu sudah berusaha sebaik mungkin mengatur manajemen waktu, supaya antara karir & keluarga bisa sejalan, tetap ada masanya anak-anak butuh perhatian lebih, jadi dengan berat hati memang keputusan ini yang akhirnya Ibu pilih. Bersyukur Ibu punya Ayang yang selalu menyerahkan keputusan bekerja atau tidak sepenuhnya ditangan Ibu, dan tidak pernah menyalahkan aku atas kegagalan dalam nilai-nilai sekolah Alya dan Ghina. Ayah nggak pernah memaksa Ibu melakukan hal yang tidak Ibu inginkan, jadi semua sudah dipikirkan masak-masak (buah kali hehe...) dari setahun yg lalu.

Tapi mau gimana lagi ya? I have to choose my way... hope this is the right choise. Amin. Mbak Alya dan Ghina, semoga ini jalan yang terbaik yang Ibu pilih, walaupun mungkin ini adalah pilihan terberat. Tapi Ibu percaya, Allah tidak akan memberikan cobaan yang melebihi batas kemampuan kita kan? I love you my Angels, hope this is the best way for us, for this little happy family. Amin.

Alya dan Ghina Libur Panjang

Alhamdulillah, udah masuk hari ke 19 bulan Ramadhan. Inginnya sih Ramadhan jangan pergi, belum banyak yang bisa dilakukan di bulan baik ini, bulan penuh ampunan, bulan penuh rahmat dan karunia-Nya. Tidak bisa mengisinya dengan rutin ngaji tiap pagi dan malam, masih banyak salah, masih banyak dosa. Tapi memang begitu adanya Ramadhan kan? Dalam 1 tahun Allah memberikan kesempatan kepada kita selama 1 bulan untuk berlomba-lomba berbuat segala kebaikan. Kalau kita tidak bisa mengerjakannya, itu adalah kesalahan kita kenapa tidak melakukannya...


Mbak Alya puasa Alhamdulillah lancar, nggak kelihatan lemas. Paling kalo haus dia bilang, "mau mandi ah.." Hehehe...asal nggak minum air keran ya Nak. Ghina..?? Puasa juga, tapi tiap pulang sekolah minta minum, makan enggak, cuma minum. Udah habis 1 gelas, puasa lagi sampai Maghrib. Alhamdulillah, nggak apa-apa Nak, namanya juga belajar puasa kan? Asal ade' tau dulu bagaimana sih puasa itu, menahan lapar dan haus, jadi ade' harus ngerti itu dulu. Untuk umur 5 tahun 10 bulan, Ibu bersyukur ade' Ghina udah mulai puasa. Ya Allah, Ibu bersyukur dikaruniai 2 malaikat kecil yang insya Allah bisa mengerjakan perintah-perintah Mu. Amin.


Dan mulai hari ini, mereka berdua libur sampai tanggal 11 Oktober. 13 Oktober masuk lagi. Belajar yang rajin juga ya Nak, supaya nggak kaget kalau masuk lagi nanti. Besok Ibu musti ambil raport mid semester, bagus nggak ya....? Kalau lihat hasil ulangan mbak Alya sih Ibu nggak yakin, tapi insya Allah nanti kalau Ibu sudah dirumah, Ibu bisa ngejar ketinggalan pelajaran mbak Alya ya... Selamat liburan Cantik, insya Allah lebaran kita ke Garut ya..

Saturday, September 13, 2008

Dilema Ibu Bekerja

Pagi-pagi, habis sahur kok Ibu jadi mellow ya.......

Mikirin Alya dan Ghina. Mbak Alya, belakangan ini nilainya turun banget deh, sampai waktu itu gurunya, Ibu Yuni sms ke Ibu, katanya Alya pelajaran dasar matematika kok belum bisa. Padahal setau Ibu waktu kelas 1 dan 2, walaupun tidak bisa dibilang bagus, tapi cukup. Waktu kelas 1 di raportnya nilai Matematika 8,5. Dan kelas 2 turun jadi 8. Itu kan berarti dia bisa dong matematika, salah-salah dikit wajar kan...?

Tapi kenapa kelas 3 ini kok gurunya bilang dia nggak bisa. Dan puncaknya minggu lalu, hasil ulangan mbak Alya jeles semua. PKN 4, IPS 4, Matematika 5,5, Bahasa Inggris sama IPA 7, Agama 8. Ada 1 lagi yang dapat 4, tapi Ibu lupa apa ya..? Wuaahhh....Ibu stress deh liatnya. Padahal ulangan sebelumnya masih dapat nilai 7 - 8 semua. Ibu jadi merasa nggak berhasil jadi Ibu yang baik buat malaikat kecil Ibu nih.... Hiks...hik... mellow ya pagi-pagi gini....??

Kalau Ghina karena baru kelas 1, dan pelajaran belum terlalu susah Ibu masih percaya. Dan matematika Ghina Alhamdulillah masih bagus. Mungkin karena waktu hamil Ghina dulu Ibu ikut Brevet A + B Pajak di STAN, Bintaro kali ya, jadi matematika dia lancar aja. Soalnya itu kan hitungan semua ya? Tapi kalau hafalan dari dulu Ibu pasti males deh. Dan itu berimbas juga ke mbak Alya dan Ghina.

Mbak Iya udah kelihatan sukanya Sains / IPA, Matematika sedikit suka kalau yang pelajaran Geometri / Bangun. Ghina suka sekali Matematika, tapi yang lain males kalau suruh belajar. Setiap kita suruh belajar, bilangnya, "kok diulang-ulang terus sih?" Udah itu males dia belajar. Ya sudah, Ibu nggak bisa maksa kan? Yang penting mereka menikmati sekolahnya dan nggak malas sekolah.

Beberapa waktu lalu, Ibu ngobrolan sama Ayah soal rencana Ibu mau dirumah aja, mau jadi WAHM (Working at Home Mom), mau ngurusin anak-anak, mau fokus usaha kue (insya Allah), sama kalau ada jalan mau jadi konsultan keuangan aja, jadi terima order tapi kerjainnya di rumah. Anak-anak keurus, kerjaan lancar. Walaupun pendapatan pasti tidak sebesar kalo kerja di kantor kan? Apalagi saat ini dapat tawaran promosi kerjaan jadi Asisten Manager Finance di Ciputra. Pekerjaan yang selalu Ibu impikan. Karena sebagai minoritas pribumi di kantor Ibu, kesempatan untuk masuk ke bagian Finance itu suatu hal yang tidak pernah terjadi selama ini. Dan kalau Ibu dapat tawaran seperti itu, berarti kan itu suatu kesempatan langka dan Ibu dapat karena para atasan Ibu tau kerja keras Ibu. Tau hasil pekerjaan Ibu bisa diandalkan.

Benar-benar dilema kan....? Di satu pihak Ibu sudah sepakat dengan Ayah mau mengajukan resign supaya lebih fokus ke keluarga (anak-anak utamanya...), dan di satu pihak tawaran ini menggiurkan juga. Karena dengan pindah ke Finance, berarti para Direksi (keluarga Ciputra) jadi bisa mengenal Ibu dan tau hasil kerja Ibu secara langsung. Mana pribumi lagi. Wow.. kesempatan emas kan ini...? Hiks...hiks...huuaaa.....jadi nangis nih T_T.... Tapi hidup ini kan pilihan ya? Ibu harus memilih mana yang jadi pilihan Ibu. Keluarga atau karier?? Ya Allah, tolong berikan jalan-MU...

Kayaknya Ibu harus banyak-banyak Tahajud dan Istikharah nih....


Monday, September 08, 2008

Sekolah di bulan Ramadhan

Alya dan Ghina udah masuk sekolah lagi. Alhamdulillah, mereka tetap semangat. Pagi dibangunin sahur langsung bangun, mbak Iya makan sendiri, Ghina masih disuapin Ibu, itupun dengan malas. Tapi tetap sukses makan. Selesai makan, jam 4-an Ibu suruh mereka tidur lagi, supaya nggak ngantuk disekolah. Alhamdulillah lagi nggak repot membangunkan mereka, cukup bilang, "mbak, ade', ayo bangun, mandi.. kan hari ini mulai sekolah" Langung deh mereka bangun dan mandi.

Habis pakai baju lengkap dengan kerudung, mereka nunggu jemputan, biasanya dijemput antara jam 6.10 sampai 6.20, ini sudah jam 6.30 belum dijemput juga. Ternyata masuknya jam 8.00, Ibu nggak memperhatikan. Dijemput jam 6.40. Ibu udah takut ade' nggak kuat puasa. Pulang jam 12.15, agak marah-marah, terus disuruh tidur sama Eyang, mereka ganti baju terus tidur. Bangun pas Ashar, ade Ghina kehausan, nangis minta minum. Ya namanya juga belajar puasa ya de'? Sama Nenek dikasih minum, terus puasa lagi deh. Alhamdulillah, Ghina bisa puasa. Padahal umurnya belum 6 tahun kan? Sayang sebetulnya karena sebentar lagi Maghrib. Nggak apa-apa, Insya Allah tahun depan lebih baik lagi. Amin.

Tapi sejak sekolah di SD Muhammadiyah, mereka berdua tambah pintar dari segi agama, banyak pertanyaan dan pernyataan mereka tentang keagamaan. Mudah-mudahan pilihan Ayah dan Ibu menyekolahkan kalian di sekolah Islam tidak salah ya Nak. Seperti omongan mereka soal puasa, kata bu guru puasa itu nggak boleh ini, nggak boleh itu. Termasuk pertanyaan mereka soal kenapa sih ada puasa, kenapa harus puasa. Kalau Ibu nggak rajin-rajin baca, repot juga jawabin pertanyaan mereka. Karena Ghina membutuhkan jawaban masuk akal kalo tanya sesuatu, tidak mau asal. Pernah mereka tanya, kenapa Ibu nggak sholat. Kata nenek, Ibu pakai pampers. Ghina bilang,"copot aja pampersnya, terus Ibu sholat..". Nggak sampai disitu, mereka tanya kenapa sih pakai pampers, begitu nenek atau Eyang bilang kerena ada darahnya, namanya mens, mereka mengejar dengan pertanyaaan apa itu mens, kenapa mens. Anak cowok mens juga nggak? (Wuahhh....apa nggak pusing tuh jawabnya. Untung Ibu nggak sampai pingsan). Tapi tetap Ibu jawab sebenarnya cuma memilih kalimat yang sesuai jalan pikiran anak-anak mereka. Begitu puas dengan jawaban Ibu, mereka bilang, ade kapan bu mensnya... mbak Iya kapan..? Hahaha....anak-anak, lucu banget deh pertanyaannya, ya Ibu nggak tau kan..? Terus kata Ghina, enak dong jadi anak cowok nggak pakai mens...(pingsan deh Ibu..)

Ya, semoga kalian tetap semangat belajar dan puasa ya anak-anak cantik, tetap ceria....



Saturday, September 06, 2008

Sudah Hari ke 6 Ramadhan

Alhamdulillah, hari ini udah masuk hari ke 6 bulan Ramadhan. Alya hari pertama batal puasa, karena nangis terus sam Eyang dikasih minum deh. Padahal sayang, udah jam 2. Ibu nasehatin macem2, soal puasa, soal kenapa kita wajib puasa. Sampai dia tanya kenapa sih kita harus puasa, padahal agama lain enggak puasa. Ibu harus pintar jawab kan? Ibu jelasin dengan bahasa yang dimengerti sama Alya. Dan Ibu jelasin juga kenapa Ibu pengen mbak Alya rajin puasa, karena dengan rajin puasa dan terutama sholat bisa menghindari mbak Alya dari segala godaan syeitan danjadi orang yang kuat iman. Pokoknya dengan bahasa yang mudah dimengerti deh.

Alhamdulillah lagi, besoknya mbak Alya puasanya full 1 hari penuh, sampai hari ini. Dan Ghina..., nggak kalah pintarnya lho.. Ghina bisa puasa juga, biarpun pakai minum 1 kali pas siang, tapi lanjutin lagi puasanya. Hebat kan anak-anak Ibu...?? Ibu cuma pengen Alya dan Ghina jadi anak-anak sholehah yang punya dasar agama dan iman yang kuat. Karena perempuan itu harus kuat imannya kan..?

Jadi sampai hari ini puasa tetap lancar, tarawih juga lancar. Alya dan Ghina semangat sekali pergi ke Masjid untuk tarawih. Selalu semangat ya Nak, termasuk juga sholat wajibnya. I'm proud of you my Angels...