Monday, December 29, 2008

Persahabatan Bagai Kepompong

Tanggal 23 Desember lalu, setelah menyelesaikan pesanan, iseng buka YM, dan ada YM dari teman SMA Ibu dulu, tante Lidya di Belanda. Wow...tumbennya! Kangen banget udah lama nggak ketemu, langsung aja Ibu bales. Ternyata tante Lidya ini lagi ada di Jakarta, sampai tanggal 26 Desember. Sebetulnya udah dari 2 minggu lalu ada di Jakarta, tapi berhubung Ibu jarang buka YM, jadi nggak tau deh.

Akhirnya, setelah bertanya ini dan itu, Ibu terpikir untuk ketemuan sama tante Lidya, langsung Ibu sms tante Endah (tante ini udah jadi bos di BRI lho hehehe....), yang dengan semangat '45 langsugn meng-iyakan, ketemuan di mal Ambasador besok pas makan siang. Waduh padahal Rabu itu Ibu musti ambil rapor anak-anak, dari Pamulang ke mal Ambasador itu kan jauh? Bisa perjalanan 2,5 jam? Sanggup gak ya? Mana musti ke Titan lagi... Akhirnya Bismillah, iya aja, kan kalau niat yang baik musti kita jalankan ya? Apalagi niatnya demi menjaga tali silaturahmi yang udah lama terpisah (bukan terputus) jauh.

Selesai ambil rapor, jam 10.30, langsung naik angkot ke Lebak Bulus dan macet dengan sukses di Lebak Bulus. Naik angkot lagi ke Titan, sampai sana jam 11.30. Cuma beli fondant, butter, sama blueberry paletta, langsung cabut ke Ambasador. Naik taxi dari depan Titan jam 11.45. Sampai nggak ya disana? Telpon tante Endah, dia udah di Meridien, ya udah sekalian bilang Ibu masih di Antasari, masih jauh perjalanan deh. Alhamdulillah nggak terlalu macet di Antasari. Ibu minta lewat Mega Kuningan, terus nyebrang ke Ambasador, janjian ketemu di Cowking.

Dan....bisa dibayangkan deh pertemuan kita, heboh. Peluk sana, peluk sini, cipika cipiki. Dan yang paling heboh biasa ibu-ibu, tanya keluarga, anak-anak, suami, kerjaan, dll. Tante Lidya dan tante Endah nggak berubah, masih seperti dulu. Cuma Ibu yang berubah kata mereka, karena sekarang Ibu sudah berkerudung hehe.... Alhamdulillah, ini juga lagi dalam proses belajar kok...

Nggak terasa waktu cepat banget berlalu, udah jam 13.30, tante Endah musti balik ke kantor, maklum kalau ada kliring tanpa persetujuan tante Endah kan nggak akan jalan, kan udah jadi bos hehehe.... Ibu masih lanjutin ngobrol sama tante Lidya sampai jam 14-an. Dan dengan berat hati musti berpisah, karena tante Lidya sama adiknya musti cari barang-barang buat Natal. Sedih juga sih...tapi kan emang musti gitu ya...? Semoga lain waktu kita bisa ketemuan lagi ya..? I'll miss you all always. Keep in touch ya....??

Sayang moment ini nggak kefoto, karena kamera Ibu ada sedikit "masalah". Semoga Ayah bisa beliin Ibu kamera yang lebih canggih. Amin. Pengennya sih yang pocket aja, jadi kalau dibawa jalan-jalan nggak perlu ribet bawa tas kamera yang besar hehehe... Kalau buat foto kue, Ibu kan bisa pakai kamera Ayah, Ibu lagi belajar pakai kamera SLR.

Habis pertemuan ini, Ibu jadi teringat lagi Kepompong...
"...Persahabatan bagai kepompong
mengubah ulat menjadi kupu-kupu....."

Perjalanan persahabatan Ibu dengan tante Lidya dan tante Endah memang sudah menjalani proses seperti ini, walaupun terpisah jarak dan waktu, walaupun sudah lama kita hilang kabar berita, tapi Allah juga yang mempertemukan kita lagi, jadi kami percaya dimanapun kita berada, kapanpun, kita akan selalu bersatu dalam hati. Amin.

Persahabatan itu indah, Nak...
Makanya berusahalah menjaga persahabatan yang sudah kita bina, dengan adanya sahabat, kita jadi punya tempat untuk berbagi cerita, kebahagiaan, kesedihan dan segalanya.

Love you all my friends, my soulmate.....

Yang Terlewat...

Tanggal 22 Desember 2008

Selamat hari Ibu buat semua ibu di dunia dan para calon ibu, semoga kita bisa menjadikan anak-anak kita sebagai penerus bangsa dan agama yang baik, semoga kita bisa menjadi teladan buat mereka, bisa jadi Ibu yang baik buat anak-anak kita. Amin.

Dan semoga kita selalu ingat perjuangan Ibu-ibu kita, walaupun tidak bisa kita ungkapkan, cukup dalam hati dan selalu berdoa untuk Ibu kita tercinta, bahwa tanpa Ibu kita, kita semua tidak akan bisa menjadi seperti sekarang ini. Semoga perjuangan Ibu kita, bisa sebagai pemacu semangat kita untuk juga bisa menjadikan anak-anak kita lebih baik dari kita. Amin. Love you much Eyang, without your love and your strenght, we all couldn't be like now. We couldn't be happy like now, couldn't be success like we did it until now. Keep praying for us Mom... I love you more than word can say.


Tanggal 24 Desember 2008

Hari Rabu ini, mbak Alya terima rapor semester pertama. Ibu ke sekolah, pertama ambil rapor Ghina dulu. Begitu lihat daftar 10 besar, ada rasa kecewa juga kok Ghina nggak masuk ya...? Karena semua ulangan Ghina selalu 100, kalaupun ada yang dibawah itu, paling 98 atau 96. Tapi Ibu juga nggak mau memaksakan kehendak kan? Berarti emang itu kemampuan Ghina.

Dan begitu dikasih rapor sama gurunya, bu Aisyah bilang kalau beliau juga agak kecewa, karena dalam pandangan beliau Ghina sebetulnya bisa masuk 5 besar. Karena semua pelajaran yang diajarkan oleh bu Aisyah, Matematika 97, IPA 98, IPS 96, Bahasa Indonesia 95, PKN 93. Nilai yang hampir sempurna kan? Tapi untuk Agama Islam, Ghina hanya dapat 87, Bahasa Inggris 85, Komputer 90, padahal teman-temannya untuk mata pelajaran itu hanya beda dikit sama Ghina. Jadi walaupun nilai pelajaran bu Aisyah, Ghina lebih tinggi, tapi mata pelajaran yang lain Ghina lebih rendah dari temannya. Makanya bu Aisyah memang menyatakan sedikit penyeselannya, tapi gak apa-apa ya De', you've trying very hard, you did the best you could. And I'm so proud of you.

Berlanjut ke mbak Alya, walaupun nilainya masih agak rendah, tapi sudah lumayan. Waktu mid semester kemarin, nilainya kan hanya berkisar 5-6 saja, ini lumayan sudah ada yang 8 lebih (IPA), dan ada beberapa yang 7 dan 6. Ulangan pun kalau waktu itu dapat 2, 3 atau 4, sekarang paling kecil 6. Alhamdulillah, berarti itu suatu kemajuan. Walaupun Ibu masih harus kerja ekstra keras demi mbak Alya tapi Ibu percaya, mbak Alya pasti bisa. Menurut bu Yuni, wali kelas mbak Alya, mbak Alya hanya terbiasa santai dalam belajar, hanya mengandalkan guru lesnya yang seminggu 2x, dan kalau pun ulangan belajar hanya pada saat mau ulangan. Jadi itu menjadikan dia terlalu santai, makanya semoga dengan Ibu lebih punya waktu yang banyak untuk anak-anak, Ibu bisa mendidik mereka dengan baik, bukan hanya mengandalkan dengan guru-gurunya saja. Biar gimanapun mbak Alya pun sudah trying so hard, Ibu believe you will get the best, and I'm so proud of you too honey....


Selamat Tahun Baru 1430 Hijriah

Hari ini tanggal 29 Desember 2008, merupakan tahun baru Islam 1430 Hijriah.

Semoga di tahun yang baru ini, kehidupan kita bertambah baik, selalu diberi kesehatan dan keselamatan, selalu diberi rejeki, ilmu dan amal yang diridhoi oleh-Nya. Amin ya robbal alamin.

Dan semoga juga di tahun yang baru ini, Ibu bisa jadi ibu yang lebih baik buat mbak Alya dan Ghina, bisa menjaga dan membesarkan mereka dengan penuh kesabaran, lebih menjaga lisan dan perbuatan, karena itu akan jadi tanggung jawab Ibu di hadapan Allah nantinya. Doakan selalu ya anak-anakku yang cantik. Alhamdulillah selalu ada Ayah yang mengingatkan Ibu. Love you all..!!!

Monday, December 15, 2008

Pastel Kentang
















Ada yang lupa di posting waktu itu. Pas sehari sebelum Idul Qurban, Eyang kan puasa, terus karena Ibu sibuk urusin anak-anak dan masak, jadi Eyang agak terlupakan menu buka puasanya. Jadi pas sore, jam 17.25, baru ngupas kentang, kukus, haluskan. Buat isian, potong-potong buncis dan wortel, oseng-oseng, campur soun. Mulai deh susun, kentang, isian sayuran, kentang. kasih atasnya kocokan telur, panggang deh. Ini masakan super kilat yang pernah Ibu buat hehe....

Sampai Ghina yang ngeliatin Ibu masak aja bilang, "kok Ibu pinter sih, bisa cepet gitu..". Hahaha.. terima kasih Sayang atas pujiannya. Kan sebentar lagi buka puasa, jadi harus super kilat dong ^_^.

Selamat menikmati ya... Alhamdulillah, Eyang, Ayah, mbak Alya dan Ghina suka, dan langsung ludes. Ibu cuma kebagian sisanyanya 1 potong, itu juga pas besoknya hehe...

Ulangan Semester

Mulai tanggal 11 Desember lalu, mbak Alya dan Ghina ulangan semester. Pas Idul Qurban kemarin Eyang nginep di rumah, tapi begitu Nenek balik lagi, Eyang langsung minta jemput ke Depok. Ya udah gak papa, dimana aja asal Eyang seneng kan? Maaf deh kalau Ibu nggak bisa nyenengin Eyang, nemenin Eyang kemana Eyang mau. Habis gimana, ada dua malaikat kecil yang musti dijagain dan diperhatikan, ada kue-kue Ibu yang juga musti dikerjakan, walaupun nggak setiap hari...

Jadi tiap sore, start sebelum Maghrib, kita belajar, ke potong sholat Maghrib, belajar lagi. Alhamdulillah apa yang Ibu ajarkan ke mbak Iya', pas ditanyakan lagi pasti bisa dijawab. Tapi nggak tau kenapa kalau ulangan pasti ada aja yang salah nulis hehehe... Mbak Alya itu kalau baca soal ulangan udah panik duluan dia.., padahal kalau dibaca ulang lagi pasti bisa dijawab. Takut salah dan kurang pede kali ya...? Tapi semoga pelan-pelan bisa. Amin.

Kalau ade Ghina..terlalu pede malah haha....! Kadang kalau disuruh belajar jawabnya malah, "ade' nggak usah belajar, kan sama kayak yang kemarin, ade' masih inget kok!". Gubraks... sampai Ibunya speechless deh, nggak bisa bilang apa-apa ^_^.

Kadang malah Ghina suka bilang, "mbak..harus rajin belajar ya, nanti kalau nggak belajar nilainya jelek lho, kalau nilainya jelek, nggak naik kelas kan mbak Iya yang mau...". Hahahaha....tinggal Ayah dan Ibu senyum-senyum sendiri deh. beruntung mbak Alya sabar dan cuek, jadi nggak terpengaruh deh sama omongan adiknya.

Doa Ibu, semoga kalian bisa mengerjakan soal sebaik mungkin ya Nak, jadi anak yang pandai, berguna buat orang lain, bangsa dan negara kita, juga buat diri sendiri. Yang penting kalian bisa menjaga diri sendiri ya Cantik Ibu.... Amin ya robbal alamin.

Monday, December 08, 2008

Selamat Idul Adha (Idul Qurban)

Minal Aidin wal Faidzin... Selamat buat para haji di Mekah, atas kemenangannya karena bisa melewati hari-hari di Mekah dan Madinah untuk berhaji, berjuang di jalan Allah sesuai dengan perintah Allah yang di sampaikan oleh nabi besar kita Muhammad SAW.

Alhamdulillah, kita sudah bisa melewati hari ini lagi dengan baik, mencoba mengisi hari-hari kita dengan hal-hal yang baik juga. Alhamdulillah juga hari raya Qurban ini, kita punya sedikit rejeki, jadi bisa berkurban. Sekalian mengajarkan mbak Alya dan Ghina apa makna dari berkurban ini, mengapa kita harus berkurban, untuk apa. Bagaimana nabi Ibrahim AS dulu menerima perintah Allah ini, dengan harus ikhlas menyembelih anaknya tercinta, nabi Ismail AS. Terima kasih ya Allah, atas segala nikmat yang telah Kau berikan. Amin.

Tadi pagi bangun jam 4.30, siapin sarapan buat semua, masak air dan nggak lupa panasin masakan pelengkap ketupat. Bangunin Ayah, mbak Alya dan Ghina. Mandiin Ghina dan pakaikan mereka baju muslim, Ibu mandi dan siap-siap. Terus ke Masjid. Tapi hampir terlambat, karena biasanya Sholat Ied jam 7, Ibu santai aja. Ternyata diumumkan jam 6.30, Ibu nggak denger deh. Selesai sholat, Ibu nyuci baju. Ghina udah nggak sabar mau liat potong sapi dan kambing, padahal cucian banyak banget hari ini. Minta mereka sarapan dulu. Setalah itu maksa mau lihat sapi dan kambing, Ghina maunya sama Ibu, setelah dibujuk-bujuk, akhirnya mau juga pergi sama Eyang. Makasih Eyang... Nggak lama setelah Ibu selesai nyuci dan ngeringin baju, pada pulang. Nggak taunya Ghina nangis karena lihat kambingnya disembelih. Katanya kasihan sama kambingnya.. Kata Ghina lagi, kasihan sapinya nangis pas mau dipotong, terus mimisan (padahal bukan mimisan, tapi keluar air dari hidungnya). Perhatian aja nih anak kecil Ibu ^_^

Ya udah selesai Ibu jemur pakaian, kita ke lapangan depan masjid lagi. Lihat sapi dan kambing disembelih, foto-foto sebentar, terus pulang, karena panas banget hari ini. Udah itu siapin buat makan siang, pada makan deh, Ibu temanin Ghina makan. Beres-beres, nyeterika.. Duuh...kok nggak selesai-selesai ya kayaknya..?? Ternyata pekerjaan rumah tangga itu lebih berat dari pada kerjaan kantor, yang cuma duduk diam (tapi otak mikir kok..^_^), nggak pakai capek fisik. Tapi sehat kan... ya udah Ibu jalanin aja dengan santai. Makanya kita harus menghargai para asisten di rumah yang tiap hari ngurusin rumah, nyuci, nyetrika, ngurus anak-anak kita, sementara kita pulang kantor taunya beres deh.

Sore dikit, hujan lumayan deras. Selesai semua kerjaan rumah, santai dulu aaahhh.... Menikmati sore sambil mendengarkan bunyi hujan, menghirup secangkir kopi hangat, sluurrrpppp.... Sambil memperhatikan mbak Alya dan Ghina bermain bersama. Tidak ada kenikmatan yang melebihi kenikmatan bahwa bisa membahagiakan orang-orang yang kita sayangi.

Nikmat Allah yang mana yang kau dustakan..???
Fa bi ayyi aalaa-i rabbikumaa tukadzdzibaan....

What A Busy Day....

Hari Minggu kemarin benar-benar sibuk.... Eyang lagi ada di Pondok Cabe dan pengen buat ketupat. Tadinya nggak pengen buat, tapi karena ada Eyang ya udah deh... Ibu buat. Padahal udah ngerasain Lebaran lalu yang capek luar biasa karena musti ngurusin dua bocah kecil yang kalau ditinggal berdua pasti ada aja deh kelakuannya, kalo nggak berantem, rebutan barang atau apalah versi anak kecil ^_^

Udah itu Nenek tumbenan minta ijin pulang. Ya udah deh, hari Minggu dari pagi liatin email karena ada yang mau pesan kue pakai edible, jadi musti edit sendiri atau minta tolong teman Ibu buat edit dan print. Terus buat sarapan anak-anak dan Ayah, Eyang enggak karena puasa. Terus mulai deh beresin kulkas, liat-liat isinya mana yang masih bisa dipakai, mana yang enggak. Soalnya kebiasaan Nenek suka sayang kalau mau buang apa-apa, tapi malah disimpan di kulkas dan akhirnya busuk atau rusak deh hehehe... Mulai siapin buat masak dari jam setengah sepuluh, mau buat ketupat, opor ayam, ayam presto sama sambal goreng labu. Ternyata...masak itu repot dan lama ya...??!! Huaahhh....mending Ibu disuruh buat kue berloyang-loyang daripada masak. Capek, ribet, kotor, keringatan, bau masakan lagi... Tapi demi orang-orang tercinta, harus dikerjakan dong.... Udah itu dari kemarin, Ghina bilang pengen makan yang bentuknya segi empat, ada garis-garisnya, sampai di gambar lagi... Untung Ibu ngeh kalau yang Ghina maksud ketupat.. Ada-ada aja deh!

Selesai masak, beres-beres, cuci-cuci alat masak. Coba denger-denger kok dari tadi para malaikat kecil Ibu nggak kedengeran suaranya ya.... Setelah dicari, ternyata oh ternyata...mereka lagi main sekolah-sekolahan di kamar Ibu. Dan...hasilnya kamar Ibu super duper berantakan!! Hehehe...tapi gak apa-apa Nak, asal kalian nggak rewel dan berantem, berantakan nanti bisa kita bereskan ya...?

Habis itu, Ibu, mbak Alya dan Ghina musti ke tukang jahit, mau jahit baju muslim mbak Alya yang udah kependekan, sama celana HW / pramuka yang udah kependekan juga (kalau di Muhammadiyah, namanya buka Pramuka tapi Hisbul Wathon/HW). Kita jalan kaki ke Wates, ternyata tutup. Huaahhh...udah jauh, panas, tutup pula. Ya udah demi mengobati kekecewaan anak-anak, Ibu ajak ke Alfa. Padahal Ibu cuma bawa uang Rp50.000, pikir Ibu biasanya bisa pakai kartu debit BCA kan? Ternyata mesinnya rusak saudara-saudara... jadi kita cuma belanja jajanan mbak Alya dan Ghina aja. Cuma beli susu kotak, coklat, mentos, tissue, cemilan ringan. Padahal Ghina pengen klengkeng, ya udah cerita deh ke Ayah sambil jalan pulang, kata Ayah nanti sore Ayah pulang ke Alfa lagi deh... Jadi ceria lagi deh mereka. How happy to see them smile...

Di rumah, kasih makan mbak Alya dan Ghina (kasihan karena Ibunya sibuk di dapur, Ayah pergi karena ada yang minta foto pre wedding, sampai lupa kasih makan siang ke mereka). Ghina mau makan ketupat sama kuah opor katanya. Mbak Alya juga sama. Habis makan, mereka main-main lagi. Ibu nyetrika baju deh. Tadinya Eyang pengen nyetrika tapi nggak Ibu kasih, kan lagi puasa, kasihan dong.. Lagian Ibu sih santai aja, nggak sempat sekarang, masih bisa nanti malam kan.... Selesai nyetrika, minta anak-anak mandi. Nggak lama Ayah pulang, ajak mereka ke Alfa. Ibu siapin buat buka puasa Eyang sama makan malam. Maaf ya Eyang, buka puasanya cuma dibuatin bakwan sayuran aja sama teh manis..., dasar anak nggak berbakti nih hehe.... Habis badan udah pegel-pegel.

Habis Maghrib Eyang, mbak Alya, Ayah makan malam. Ghina nggak mau. Biasa dia kalau udah ngantuk pasti nggak mau makan. Ibu tinggal beres-beres dapur, ngepel dapur yang kotor dan berminyak, pas balik ke dalam, Ghina udah tidur di depan TV. Kasihan kamu Nak... Ya udah tinggal pindahin ke kamar deh. Selesai semua, Ibu mandi, sholat Isya, terus santai deh. Ditemani segelas teh hijau hangat, setelah capek seharian, sambil meluruskan kaki di depan TV, segarnya..... Nggak lupa nonton Cinta Fitri 3. Hmmmm....nikmatnya..... Tapi tetap aja walaupun capek, tidur tetap malam deh.

Oh iya nggak ada fotonya nih, karena tangan belepotan minyak dan bau masakan, jadi males keluarin Lumix, takut kotor hihihi....


Saturday, December 06, 2008

Ghina dan Cemilan

















Ghina paling susah deh kalau suruh makan nasi. Tapi belakangan sih, menu masakannnya sering diganti-ganti. Cuma tetap aja, kalau disuruh makan ayam, bakso, telur, daging apalagi susahnya minta ampun. Jadi dibuat aja aneka sayuran dan Ghina pasti doyan. Cuma pakai nasi dan sayur aja.














Tapi kalau Ibu buat cemilan, makanan ringan atau kue, Ghina pasti paling doyan deh. Waktu itu Ibu buat bolu kukus blurberry cheese, siomay, langsung makan dengan lahap. Udah itu pas kemarin buat Muffin, dia habis banyak deh. Waktu itu Ibu buat siomay, dan langsung habis dalam sekejap. Ghina makan sambil main komputer deh.







































Tiap hari kegiatan Ghina kalau pulang sekolah, makan siang (Nenek pasti masakin sayur deh), udah itu tidur siang sampai mbak Alya pulang sekolah. Habis mbak Alya istirahat, main sebentar, mandi, sholat Maghrib, udah itu belajar deh sama Ibu. Asyik kan...bisa belajar sama Ibu tiap hari?
Tapi tetap sih pas pelajaran mbak Alya yang susah seperti Matematika (anak kelas 3 SD udah belajar ton, kwintal, kg, hg, dag, gr,dll. Pusing kan?). Bagus Ibunya masih ingat pelajaran Matematika SD T_T....