Friday, June 19, 2009

Ghina Operasi Sinus & Amandel



















Alhamdulillah setelah operasi sinus dan amandel Ghina hari Sabtu lalu, kesehatan Ghina mulai berangsur pulih, pileknya sudah nggak ada lagi. Cuma makannya itu lho yang makin susah! Bikin Ibu pusing beribu keliling deh...^_^.

Terima kasih ya buat semua atas doanya, terutama buat Eyang, om Dimas dan tante Indah, Abi sekeluarga, om Heru sekeluarga. Berkat doa dan dukungan semua, jadi operasi Ghina berjalan lancar. Amin. Oh iya, nggak lupa buat Opa Kira Ziya dan tante Nila yang udah jauh-jauh dateng ke Cinere, juga buat Oma, terima kasih banyak atas perhatian dan doanya ya..


Jumat, 12 Juni 2009

Ibu, Ayah dan Ghina ke RS Puri Cinere, rencana mau kontrol dulu. Sampai sana ternyata dr. Sita malah tanya,"jadi kapan siap mau operasi nih, Ghina? Mau malam ini? Atau besok pagi?". Waduh, Ibu sama Ayah cuma liat-liatan aja deh. Akhirnya kita tanya-tanya aja, operasi sinus itu seperti apa? Menurut dr. Sita, operasi sinus-nya cuma membersihkan ingus/lendir yang ada di saluran dekat hidung itu. Dimasukkan semacam selang kecil, terus disedot dengan alat seperti jarum suntik. Dan menurut dr. Sita di hidung kita itu sudah ada lubangnya, jadi tinggal masukkan alat saja ke dalam hidung kita. Untuk amandel-nya, akan dilihat apakah harus dioperasi atau tidak, kalau mengganggu dengan terpaksa ya harus dioperasi. Terutama amandel/kelenjar getah benih yang di belakang tenggorokan.

Pokoknya Ayah & Ibu puas-puasin tanya ke dr. Sita soal operasi Ghina. Walaupun katanya itu hanya operasi sedang tapi tetap aja Ayah dan Ibu agak takut juga, apalagi dengan umur Ghina yang baru 6 tahun. Tapi berharapnya sih setelah operasi ini Ghina jadi nggak gampang sakit lagi. Amin ya robbal alamin.

Setelah itu Ghina harus periksa darah dan kencing, karena harus dilihat, Hb, SGOT, SGPT, Gula darahnya, dll deh. Waktu mau diambil darah, Ghina pintar sekali, nggak nangis sama sekali waktu jarum yang buat ngambil darah masuk ke tangan kecilnya. Padahal lumayan banyak darah yang musti diambil, 3 tabung lho... I'm proud of you girl..!!

Dr. Sita tadinya nyuruh Ghina untuk nginep di rumah sakit malam ini, supaya malam jam 12 bisa mulai puasa. Tapi Ayah dan Ibu pikir, daripada Ghina stres di rumah sakit ya udah kita putusin di rumah aja, puasa dari rumah. Jadi jam 11 malam, kita bangunin Ghina untuk sahur dan minum obat dari dokternya, dan jam 12 mulai puasa sampai waktu operasi.


Sabtu, 13 Juni 2009
















Pagi-pagi Ibu & Nenek udah bangun jam 4.30, mandi, sholat dan bangunin Ayah, Ghina dan mbak Alya. Minta mereka pada mandi dan siap-siap. Karena kita pesan taxi jam 5.30. Jam 5 lewat supir taxinya telpon, sudah sampai depan tapi portal masih ditutup, jadi Nenek ke depan untuk buka pintu portal. Setelah semua siap, langsung kita berangkat ke RS Puri Cinere (Hospital Cinere sekarang namanya), Ibu, Alya, Ghina dan Nenek naik taxi, Ayah tetep naik motor, takutnya ada yang perlu kita ambil/beli di luar kan lebih gampang kalau ada motor.

Sampai RS jam 06.00, rencana operasi jam 07.00. Ibu antar Ghina ke UGD, diperiksa dulu sama dokter jaga, Ayah urusin administrasi operasi sama ruang rawat inap-nya. Sengaja kita ambil yang VIP (padahal jatah dari kantor Ayah sebetulnya kelas II), dengan alasan supaya Ghina nyaman aja, karena habis operasi kan butuh suasana tenang, kalau sekamar berdua atau bertiga nantinya malah Ghina jadi rewel lagi. Bukan mau gaya atau pamer atau niat lain ya....?

Ternyata niat operasi jam 07.00, mundur deh, karena hari ini banyak operasi jadi menunggu yang lain selesai baru giliran Ghina. Dr. Fajar juga sempat datang untuk visit. Kalau sama dokter ganteng ini sih mbak Alya dan Ghina nyaman aja, karena dari kecil mereka kan selalu ditangani sama om dokter ini. Tapi Ibu bersyukur sama Ghina, benar-benar anak yang tabah, karena nggak kelihatan dimukanya tuh tegang atau takut sama sekali. Udah lama nunggu, akhirnya sekitar jam 8 kurang dipanggil untuk ke ruang operasi. Ayah dan Ibu nemenin Ghina masuk ke ruang operasi, ganti baju untuk operasi. Nah baru deh disini, Ghina kelihatan mau nangis, tapi Ibu bilang, "Ghina nggak boleh nangis, Ibu tau Ghina kuat, berani, jadi nggak boleh nangis. Kita berdoa aja ya sama Allah.". Ghina nggak jadi nangis deh. Padahal Ibu juga pengen nangis liat Ghina mau dioperasi, tapi Ibu kan musti lebih tabah daripada Ghina.

Pas dipanggil masuk ke ruang operasi, tangan kecil Ghina nggak mau lepas dari Ibu, jadi Ibu dibolehin ikut masuk ke ruang operasi sampai Ghina tidur karena dibius. Nah pas disini baru deh Ghina nangis, mungkin karena lihat ruang operasi yang kesannya menyeramkan dan dingin. Ghina nangis dan Ibu jadi makin sedih deh. Ibu minta Ghina berdoa, jadi kita berdua berdoa minta supaya operasinya lancar dan Ghina cepat sembuh. Amin. Terus waktu dateng dokter anestesinya, kasih alat untuk nafas yang isinya bius, Ghina baru cium beberapa kali udah tertidur. Ibu keluar dan nunggu Ghina di ruang tunggu. Terus Ibu minta mbak Alya sama Nenek nunggu di ruang rawat inap Ghina di Aster 605 aja, daripada mbak Alya bosen, kan bisa sambil nonton tv. Ayah temenin dulu ke atas, Ibu suruh sarapan dulu.

Sambil nunggu Ghina, Ibu berdoa terus, Ibu baca Qur'an, berdoa supaya operasi lancar dan cepat selelsai. Tau nggak..? Selama nunggu Ghina, Ibu buang air kecil sampai 4x, stres kali ya...? Padahal biasanya Ibu paling tahan nggak buang air kecil lho.... Ayah aja kayak orang stres, bolak balik aja. Ibu juga bolak balik liatin jam aja

Jam 9.40, dr. Sita keluar dari ruang operasi, kita tanya, katanya operasi sudah selesai, nanti tinggal tunggu anaknya nangis, baru Ibu boleh masuk. Nunggu sebentar aja rasanya berjam-jam deh. Apalagi mikir anak kecil Ibu didalam ruang operasi sendiri, bikin Ibu tambah sedih. Tapi nggak lama, sekitar jam 10.10, Ibu dipanggil sama susternya karena Ghina nangis, teriak-teriak panggil Ibu. Ibu langsung aja lari, kasih tas ke Ayah, pakai baju steril warna hijau, masuk deh kedalam. Di tempat tidur ruang pemulihan, Ibu liat Ghina lagi teriak, mana bajunya berantakan, lepas semua, jadi seolah cuma diselimutin aja. Ghina kan nggak pakai celana dalam, pas disana Ibu betulin bajunya. Nggak lama duduk disana, Ghina teriak-teriak histeris sambil melotot, Ibu sampai ketakutan. Karena Ibu tau Ghina belum sadar. Sampai dipegangin sama 4 suster, tapi Ghina lebih kuat. Sampai dibilangin supaya nggak teriak-teriak, tapi kan Ghina belum sadar ya? Dan hebatnya lagi, infus-nya sampai patah ^_^. Nggak sadar aja kuat ya? Padahal badan Ghina mungil lho.... Akhirnya terpaksa ganti infus, habis itu Ghina tidur pulas. Ada kira-kira 1 jam Ibu nungguin Ghina di dalam. Sedih liat muka mungil ada sisa darah dan betadine, tubuh mungilnya yang dingin. Alhamdulillah semua sudah berlalu ya, Nak.. tinggal penyembuhannya aja.




















Jam 11.15, Ghina bangun teriak manggil Ibu. Langsung duduk, Ibu peluk aja. Kata asisten ruang operasi (cowok soalnya, kalo cewek kan suster ya? kalo cowok apa dong bilangnya..??), bilang supaya Ghina tiduran lagi, tapi Ghina nggak mau malah minta minum. Kata susternya belum boleh, 3 jam setelah operasi baru boleh minum. Akhirnya Ghina tiduran lagi, Ghina kasih liat lidahnya yang sakit, pas Ibu liat lidahnya kayak kejepit gitu, lecet dan bengkak. Kasihan Ghina... Oh iya, ada satu lagi, gigi Ghina lepas lho... Jadi gigi depannya ompong 2 deh, tanpa perlu ke dokter gigi udah lepas karena operasi ini hehehe...




















Jam 11.25, Ghina dibawa ke ruang rawat inap di Aster lantai 6, di luar ruang operasi udah nunggu Ayah, mbak Alya dan Nenek, sambil didorong tempat tidurnya sama 2 suster, Ghina diajak ngomong tapi masih melotot gitu, jadi pada serem deh. Dokter ruangan yang mau periksa Ghina aja sampai ketekutan liat Ghina melotot, padahal emang matanya besar kan.... Nggak lama jam 12-an, bude Ari dan bude Yun datang, bawa boneka Barbie Diamond Castle, sama tempat pensil, pulpen, penghapus, penggaris dan notesnya. Alhamdulillah, terima kasih bude.... Ghina malah sempat kasih liat gigi ompongnya, dia nyengir, nggak lama tidur lagi deh. Sampai jam 2 belum bangun, padahal katanya boleh dikasih minum. Karena Ghina belum bangun juga, Ayah, Ibu sama mbak Alya makan dulu. Ibu kan lapar dari pagi belum makan, sampai pusing kepala Ibu nih! Habis makan Ibu sama mbak Alya ke Cinere Mall beli minuman dan makanan buat cemilan. Karena tadinya yang mau jagain Ghina cuma Ibu aja, tapi karena mbak Alya kasihan sama Ghina, jadi nggak mau pulang. Ya udah diputuskan Ibu, mbak Alya dan Nenek nginep di rumah sakit, Ayah pulang nanti malemnya. Tapi karena kasihan juga sama ade Ghina ya nggak jadi pulang juga deh.

Jam 15.10, Ghina bangun terus muntah ada darahnya. Habis itu boleh coba minum dingin dan makan es krim. Asyik....makan es krim!! Tapi Ghina nggak mau karena masih sakit katanya. Jadi sampai malam kita tetap coba minum susu dan air putih dingin sedikit-sedikit. Malamnya pakde dan bude Ari dateng lagi, terus pakde Wi sama mas Yuan dateng juga.
















Mbak Alya disuruh tidur tapi nggak mau juga, akhirnya tidur di sofa, sama Nenek dan Ayah. Pas gantian Ibu sama Nenek, baru Ibu mau tidur, Ghina teriak keras, "Ibu!!!". Jadi sampai jam 4 Ibu tidur di tempat tidur samping Ghina sambil nonton tv aja deh. Baru jam 4 gantian sama Nenek, Nenek tungguin Ghina, Ibu tidur. Ibu bangun jam 5 terus sholat Subuh.


Minggu, 14 Juni 2009


Dari pagi, Ghina nggak mau tidur lagi. Nangis terus, minta pulang dan nggak mau makan, katanya sakit leher. Poor her..... Di suruh minum susu baru seteguk udah nangis, dikasih es krim sama aja...bikin Ibu tambah bingung kan? Habis dimandiin susternya, malah Ghina nggak mau tidur di tempat tidurnya, mintanya tiduran di sofa bed.
















Udah itu mbak Alya marah-marah, mungkin ngerasa nggak diperhatiin, bilangnya, "kok apa-apa ade melulu sih...". Sambil marah-marah. Ibu tau mbak Alya juga butuh perhatian, padahal dari kemaren juga kita selalu perhatiin dia, cuma mungkin jealous aja ^_^. Mana ayah lagi pulang dulu, Ibu jadi bingung, mau ninggalin Ghina nggak tega, tapi mbak Alya juga butuh sarapan kan? Dari kemarin kan makannya nggak jelas & nggak mengenyangkan juga. Cuma biskuit, roti, teh kemasan, air putih. Kasihan juga kan... Pas Ghina udah tenang, Ibu bilang ke Ghina kalau mau ajak mbak Alya sarapan dulu, Ghina tunggu sama Nenek. Akhirnya Ibu cari sarapan di ruko seberang Mal Cinere, makan bubur. Rasa buburnya lumayan enak, mbak Alya karena lapar mungkin, jadi habis 1 mangkuk + sate telur puyuh hehe... Ibu juga habis kok, tumbenan kan...?? Pulang bawain buat nenek.

Baliknya kita mampir ke parkiran mal Cinere, mau beli kumang (atau kelomang ya..?). Karena kita janjiin Ghina kalau mau makan dan pulang, kita beliin kumang warna-warni. Oiya yang jual kumang ini kreatif deh, masa' kumangnya diwarnain macam-macam, ada warna kuning dengan smile, warna pink ada bunganya, warna hijau dengan hiasan zigzag, warna orange dengan hiasan ulir, dll deh. Ada juga sih yang warna ungu, biru deh kayaknya... Dan harganya....., muahal bo!! Nggak bisa ditawar! Dia minta satu Rp.15.000, bisa kebayang kan..??! Terus kalau pake tempat Rp.50.000. Grrr...mo marah deh! Padahal di sekolah-sekolah biasanya paling mahal juga Rp.1.000,-. Ibu tawar Rp.15.000 2 buah aja nggak dikasih. Akhirnya setelah tawar menawar, dapet 1 paket tempat + pasir + 4 kumang seharga Rp.50.000.

Alhamdulillah pas liat ini Ghina senang banget. Apalagi waktu dr. Sita visit dan bilang boleh pulang. Dr. Fajar juga sempat visit, nanya gimana Ghina apa masih sakit? Setelah dr. Sita bilang boleh pulang tambah cerah deh wajah Ghina, bisa ngomong, susu dihabisin, es krim juga. Juga pas infus dicabu, tambah ceria deh.





























Bu Jula datang sama Najwa, Ibu lupa kasih tau bu Jula kalau Ghina jadi di operasi. Nggak lama, Opa Kira Ziya sama tante Nila datang. Tambah senang deh Ghina, karena tante Nila kasih buku cerita. Makasih ya Opa, tante Nila... Oh iya, tante Nila kan bawain bubur McD (maaf sebut nama), sama Ayah dibilangin kalau Ghina mau pulang harus makan. Karena tante Nila bawain bubur jadi deh disuapin bubur itu. Dan habis 1 mangkuk...! Alhamdulillah... Tante Nila jadi seneng juga deh karena buburnya habis.















Habis itu infus Ghina dicabut, Ghina jalan-jalan, kan di ruang Aster ada mainan anak-anak, ada ayunan, rumah-rumahan yang besar, Ghina main deh sama mbak Alya dan Najwa. Senengnya liat Ghina udah ceria, walaupun mukanya masih kuyu dan lemes. Akhirnya kita pulang deh. Semoga Ghina selalu sehat dan ceria ya, jangan sakit lagi. Amin ya robbal alamin.

Terima kasih juga buat semua dokter dan suster yang sudah mengobati dan merawat Ghina.
Maaf juga kalau ceritanya kepanjangan.. cuma ingin berbagi cerita aja, dan semoga ini nanti bisa dibaca Alya dan Ghina kalau mereka besar nanti, dan ini akan jadi bagian dari cerita hidup mereka nantinya.

3 comments:

Lamandel solusi radang amandel said...

hm, artikel yang bagus neh

thanks dah sharing

semoga anaknya sehat2 selalu

Unknown said...

info yang menarik,,,,terima kasih sharenya.

Mukena said...

terima kasih infonya,,,,