Tuesday, February 13, 2007

Tentang Banjir

Hari Jumat lalu, 2 Februari 2007, hujan turun terus dari tengah malam, Ibu tidak bisa tidur nyenyak karena kebetulan kamar depan bocor kena air hujan, rembes dari pinggir tembok tapi lumayan deras. Kamis malam, Ibu dan Ayah pulang malam karena ada kerjaan kantor yang harus diselesaikan, kehujanan juga malam itu... Tiap dua jam, Ibu pel lantai kamar, karena airnya lumayan banyak, dan bocornya itu pas dekat tempat Ghina tidur, jadi sambil tidur Ibu lihatin malaikat kecil Ibu dan air yang rembes dari tembok. Gimana dengan yang kena banjir juga ya...??

Tepat setelah adzan Shubuh, dari hp Ibu terdengar lagu Ruang Rindu-nya Letto (ini gara-gara Alya dan Ghina nge-fans lagu sinetron Intan). Ibu ambil dan ternyata dari Ummi. Cerita rumahnya kemasukan air semata kaki, di luar rumah sudah selulut. Mana Abi lagi di Makasar. Masya Allah... kasihan sekali. Tapi untungnya kakak Hafiyan dan Hanna masih tidur jadi nggak terlalu panik. Duhh.. maaf ya mbak, aku nggak bisa bantu, seandainya dekat aku pasti kesana. Habis itu, Ibu langsung bangunin Ayah, terus sholat Shubuh. Ibu pel lagi lantai kamar, mandi dan siap-siap ke kantor.

Walaupun hujan masih deras, tapi kerjaan kantor kan nggak bisa nunggu hujan reda. Ibu dan Ayah pakai jas hujan, siap berangkat. Mbak Iya' juga udah siap sekolah. Hujan tambah deras, di UT kalinya udah mulai naik, sepanjang jalan Cirendeu juga sudah banjir dikit, padahal biasanya nggak pernah banjir. Begitu Ayah dan Ibu sampai kali di daerah PDK, lihat kalinya sudah hampir rata dengan jalan, itu berarti Jakarta pasti sudah banjir. Langsung Ibu bilang sama Ayah, kita nggak bisa nerusin nih. Bisa-bisa nanti malam kita nggak bisa pulang. Dan Ayah langsung muterin motor, kita pulang. Nggak lama dapat SMS dari teman-teman di Bekasi dan Cileduk mereka kebanjiran, malah ada yang seatap. Ashtaghfirullah. Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Mereka sudah pasrah. Mudah-mudahan bisa tabah dan bersabar ya...? Allah nggak mungkin memberi cobaan yang melebihi kemampuan kita kan?

Begitu Ayah Ibu sampai rumah, kamar tidur udah pada bocor, nggak lama lampu turun terus. Ayah takut kalau korslet jadi listrik kita matiin terus Ayah naik ke plafon, betulin dulu. Begitu listrik dinyalain lagi masih mati juga. Ayah buka tutup tempat jetpump. Ashtaghfirullah.., jetpump keremdam. Dan berpuluh-puluh kecoa keluar dari sana dan balik lemari. Ibu sama nenek sibuk menghalau kecoa-kecoa itu supaya nggak masuk kedalam rumah. Kita sibuk nyemprot sama nyiram pakai karbol. Menjijikkan..

Terus Alya Ghina kemana ya?? Hahaha.. mereka sibuk main hujan dan banjir di depan rumah. Walaupun hanya diatas semata kaki dikit, tapi bagi mereka itu sudah banyak. Mereka senang sekali bisa main air hujan, ya Ibu biarin aja sepuasnya. Habis itu Ibu mandiin pakai air hangat dan nggak lupa keramas.

No comments: