Monday, May 23, 2011

Happy 12th Anniversary

Hari ini 12 thn yg lalu, saat kau ucapkan ijab kabul di Mesjid Tebet Mas, Tebet, Jaksel. Pertemuan yang singkat, lamaran, menikah. Tidak sampai 1 tahun perkenalan, kita menikah, dan maksa gak bisa mundur dr tanggal ini. Setelah melalui doa & sujud panjang tiap malam, bermunajat pada Allah, akhirnya Allah mempertemukan kami beberapa hari sebelum Idul Adha 1998, hanya karena sebuah VCD. Bertemu muka pada Idul Adha 1998, setelah itu tdk ada komunikasi. Kami mulai dekat lagi waktu kasus Trisakti & Atmajaya, Mei 1998. Waktu itu kebetulan aku berkantor di Sudirman, tiap hari berangkat & pulang kantor dgn perasaan waswas. Kami jadi sering komunikasi karena si Ayah sering telpon just to say, hati2 ke kantor ya? Malah waktu Ayah blm mengucapkan mau gak jadi istri aku, justru Ibu duluan yang "nembak" si Ayah... Mau ngapain deketin anak gadisku hehehehe.... Anaknya aja blm tau, suka atau enggak, Ibu malah udah duluan. Ya pasti kaget jugalah ayah hehehe.... Tapi akhirnya Lebaran 1999, Ayah menyampaikan niat mau ngelamar bulan Maret nanti. Hua.... kaget pastinya... kami kan baru kenal 8 bulan, baru dekat sering ngobrol sekitar 5 bln yang lalu. Tapi entah karena memang sudah jodoh, semua serba cepat dan Alhamdulillah lancar. Amin YRA.

Dan kami menikah pada 23 Mei 1999....

Rasanya lega, haru bercampur takut. Bukan menjalani hidupnya yg takut, tp hari itu bertepatan dengan kampanye PDI (sekarang PDIP). Berpikir dateng nggak ya para undangan. Sampai keluarga Ibunda bilang suruh menyiapkan plastik buat bungkus makanan kalau sisa (T_T... sedihnya kalo inget kala itu...). Tp Alhamdulillah undangan dateng semua, sampai makanan habis gak tersisa. Alhamdulillah ya Allah.... Banyak halangan dr keluarga Ibu wkt itu, krn suami orang Sunda dan aku keturunan Jawa (gak berani bilang org Jawa krn gak pernah pulang ke Jawa hehehehe....). Wkt itu 2 minggu sblmnya, pas tau hari H adalah jadwal kampanye PDI, keluarga Ibu minta diundur sehabis pemilu, bingung pasti, undangan udh tercetak, malah utk yg jauh sdh kita kirimkan, gedung sdh fix, masa hrs mundur dgn kasih tau semua bahwa diundur...? Kata suami (dulu calon hehehe....), kita Bismillah aja, lanjut, Insya Allah kalau niat kita baik semua pasti lancar. Amin. Alhamdulillah memang semua lancar. Tapi hal ini masih menyisakan berbagai omongan di belakang, di kalangan saudara2 Ibu, kenapa gak mau mundur, jangan2 sudah isi duluan (isi nasi sama lauk pauk mah pasti, Bu hehehehe...), yg sedihnya Ibuku sendiri percaya kalau aku sudah hamil duluan. Astaghfirullah.... Tapi aku menghadapi itu dgn tenang, tdk memberi tahu suami. ibu dan bude2 sibuk berhitung. Silakan.... tapi maaf kalau aku mengecewakan kalian, putri pertama kami lahir 10 bulan lebih 1 minggu dari hari pernikahan kami (waktu nikah aku habis mens 1 minggu sblmnya).

Hamil putri pertama kami, aku lalui dgn penuh perjuangan, rumah - kantor, Ciputat - Sudirman, harus kulalui dgn naik bis. Tapi karena aku terbiasa mandiri dari dulu, gak masalah, gak menjadikan aku manja. Malah kadang temen pulangku, Diana, yang suka teriak2 kalao aku lari2 ngejar bis pas mau pulang hehehe.... Diana selalu bilang, "Wi...hati2, jgn lari2.... Elu nekad banget sih lagi hamil lari2". Thanks ya Di, utk perhatiannya..tp kalo gak lari2 gak dapet bis kan? Bisa2 malah gak dpt duduk, maklum cowok2 itu kalo di dlm bis atau kereta ada ibu hamil malah pura2 tidur, gak mau kasih duduk. Jadi akunya yg harus perkasa. Alhamdulillah selama hamil tdk manja, jarang mual, jd berdiri Sudirman - Blok M jd gak masalah. Di blok M baru bisa duduk krn banyak yg turun ^_^. Pulang ke rumah dgn kaki bengak, tapi bahagia karena suami sudah menunggu dengan seember air hangat yg dicampur garam utk merendam kaki. Bahagianya..... Terima kasih, sayang.....Begitu putri pertama kami, Alya, lahir pada Februari 2000...suami dipindah ke kantor pusat, Gajah Mada. Kami beli motor supaya lebih cepat pergi & pulang. Begitu aku masuk kerja lagi, tiap pulang pasti dijemput.Perjuangan panjang Pondok Cabe - Kota.

Tahun 2002, aku hamil anak kedua. Pergi & pulang kantor aku lalui dengan membonceng motor, Alhamdulillah kehamilan kedua lebih kuat, lebih enak. Tidak pernah ngidam, mual, kaki bengkak dll. Padahal Sabtu masih harus ke kampus STAN Bintaro utk menyelesaikan Brevet A & B. Lumayan kan Pondok Cabe - Bintaro. Sepertinya mengerti bahwa Ibunya harus menjalani semua ini. Belum lagi suami yg sering keluar kota utk urusan kantor, dlm 1 bulan bisa 2x perjalanan, dengan waktu 4 - 7 hari. Alhamdulillah, November 2002 putri kedua kami, Ghina lahir..... bersyukur karena semua baik2 saja. 2 bulan setelah kelahiran Ghina, Alhamdulillah kami bisa membeli rumah sendir, walaupun rumah mungil, tapi kami beli dengan penuh perjuangan, hasil keringat kami sendiri. Makanya sewaktu sudah mau habis masa cuti melahirkan, Ayah mengucapkan lagi keinginannya, sudahlah mau berhenti kerja aja, ngurusin anak2(ini adalah permintaan yg kedua, yg pertama diucapkan waktu Alya lahir). Tapi maaf, sayang.... karena keegoisan aku, aku lebih memilih mencari orang utk mengurus anak2 ketimbang aku sendiri yang mengurus mereka. Maafin ibu ya kiddos....

Sekarang aku sdh menjadi ibu rumah tangga seperti keinginan suami, insya Allah bisa menjadi istri & ibu sholehah, bisa menjadi bidadari Surga seperti janji Allah kepada setiap muslimah. Semoga pernikahan kami langgeng, semoga kami bisa mewujudkan mimpi - mimpi kami. amin Ya robbal alamin.

Dan sekarang sebagai istri dari seorang suami yg mencintai dunia fotografi, harus banyak bersabar ketika suami minta ijin untuk membawa istri kedua & anak2nya (baca Nikon dan lensa2nya, mulai dari 18-70mm, 18-200mm, 17-50mm, 50mm, 135mm, 500m. Fiiuuhhhh smp hafal deh hehehe....) jalan2 keliling Indonesia, mengabadikan gambar2 yg merupakan hobby-nya. Mulai dari Batam, Padang, Palembang, keliling Jawa udh pasti, Kalimantan, Manado, Ambon, Bali. Meninggalkan kami bertiga di rumah, bahkan terkadang melewatkan beberapa peristiwa penting anak2nya, tp Alhamdulillah aku selalu bisa mengatasi semua ini, karena memang tidak pernah membiasakan utk manja, asalkan sudah mengantungi sebuah ijin dari suami, buat aku sah aja aku mau pergi kemana asalkan benar. Mengajak jalan2 anak2 selama suami di luar kota, menemani mereka menonton film di PIM, mengantar dan menjemput anak2 kalau ada acara sekolah, sampai ke Bogor pun aku jalani walaupun naik motor hehehe....

Terima kasih Ayah, sudah sangat mengerti aku, memberikan dukungan, membahagiakan aku lahir & bathin, menyayangi aku dengan caramu.

Terima kasih Allah yang sudah memberikan lelaki terbaik buat ku, bukan yg terbaik menurut aku, tapi terbaik menurut Allah. Terima kasih atas segala yang Kau berikan.

Love you much Honey....

No comments: