Friday, February 27, 2009

Simpati

Pas lagi ajarin mbak Alya, PKN, tentang Harga Diri. Penjelasan di buku itu terlalu detail banget, untuk seumuran mbak Alya, kalau disuruh baca sendiri pasti susah untuk mengerti deh, soalnya Ibu aja musti baca dulu sampai habis baru ngerti maksudnya itu apa. Makanya kadang suka kasihan sama anak-anak Indonesia sekarang, pelajarannya udah tingkat tinggi hehehe....

Nah pas sampai di topik tentang Pribadi yang Memiliki Harga Diri. Ibu lagi jelasin ke mbak Alya apa itu harga diri, terus orang yang punya harga diri akan diterima dalam pergaulan, dan ada sifat-sifat yang membuat kita disukai teman-teman. Sifat-sifat itu pertama, menghargai prestasi teman (Ibu jelasin juga ini maksudnya kalau temen dapat nilai bagus kita ikut senang, jangan bilang kalau si A kan nilainya bagus karena dia nyontek, dll, dll), kedua menyayangi orang disekitar (berarti kita harus sayang sama semua, terutama orang tua, adik, kakak, saudara, teman, tetangga. Dan ketiga, Simpati dan Empati. Ibu bilang, apa itu simpati, mbak..(maksudnya Ibu mau jelasin maksud simpati itu), eh tau-tau mbak Alya jawab, "telepon!". Hah..?? Ibu sampai bengong dan habis itu ketawa, hahaha... Ada-ada aja.

Ibu jelasin emang kalau telepon ada Esia, Mentari, Simpati, XL, dll, tapi yang dimaksud ini bukan simpati telepon, Cantik, tapi simpati yang artinya perasaan kasih, suka atau sedih ketika melihat sesuatu (kesenangan atau kesedihan orang lain), kalau empati adalah keadaan ketika seorang bisa merasakan apa yang diderita atau dirasakan orang lain. Baru deh mbak Alya ngerti. Alhamdulilah.

Ternyata memang tiap anak punya pemahaman sendiri atas setiap perkataan atau kalimat yang dia baca atau dengar dari kita. Dan fungsi orang tua ada menjelaskan sedetail mungkin sesuai kapasitas otak atau pengertian mereka sesuai umur masing-masing anak. Dan itu yang menjadikan seorang Ibu begitu mulia, menjadikan Ibu itu pasti lebih pintar dari siapapun. For all mom in the world, be smart always. Walaupun dari kecil Ibu nggak pernah diajarin pelajaran apapun sama Eyang, tapi tetap Ibu bangga sama Eyang, karena dari Eyang, Ibu belajar untuk gigih bekerja, jangan mudah putus asa, keep struggling, demi menghidupi anak-anaknya. Love you Mom.

Makanya Ibu pengen, mbak Alya dan Ghina bangga sama Ibunya, bahwa apapun yang mereka pelajari adalah dari Ibunya. Mereka belajar mengeja, mengucapkan kalimat dengan benar, menuntun mereka adalah dari Ibunya. Jadi kalau Ibu keras sama kalian, karena Ibu hanya ingin kalian berdua lebih baik dari Ibu, lebih mendapat perhatian dari Ibu. That's all, honey. Yang penting, selalu kembangkan diri kalian, kepakkan sayap ilmu kalian, sejauh apapun, insya Allah kalau Allah SWT mengijinkan, Ibu akan selalu mendampingi kalian mengejar mimpi. Raise your dreams, girls.......

No comments: